Sebuah spesies pada masa kanak-kanaknya – kekhasan yang hidup,
This 'naked ape' believes itself divine.
‘Kera telanjang’ ini percaya dirinya ilahi.
Assured of its supremacy–it dreams of immortality,
Yakin supremasinya – itu mimpi keabadian,
The first words that it speaks–“This world is mine.”
Kata-kata pertama yang diucapkannya – “Dunia ini milikku.”
But the time has come for us to realise,
Tapi sudah saatnya kita menyadari,
That the animal instincts we deeply despise–
Bahwa naluri binatang yang sangat kita hina–
Are far more civilised than humanity.
Jauh lebih beradab daripada manusia.
Mankind has lived to curse the day it climbed down from the trees,
Manusia telah hidup untuk mengutuk hari itu turun dari pepohonan,
But still we keep our heads held high whilst crawling on our knees.
Tapi tetap saja kami tetap mempertahankan tinggi kepala sambil merangkak berlutut.
I hope I never live to see the 'perfect' world you crave,
Saya harap saya tidak pernah hidup untuk melihat dunia ‘sempurna’ yang Anda idamkan,
Where ambition is the burden we shall carry to our graves.
Dimana ambisi adalah beban yang harus kita bawa ke kuburan kita.
We think that we are so superior–for in God's image we were made,
Kita berpikir bahwa kita begitu superior – karena menurut gambar Allah kita diciptakan,
All other life we deem inferior–there to exploit, kill or enslave
Semua kehidupan lain yang kita anggap inferior – ada untuk mengeksploitasi, membunuh atau memperbudak
No amount of remonstration could ever show a mind so small
Tidak ada jumlah remonstrasi yang bisa menunjukkan pikiran begitu kecil
that it is not 'the be and end all.'
bahwa itu bukan ‘menjadi dan mengakhiri semua’.
Into the future we race driven on by our greed,
Ke depan kita berlomba didorong oleh keserakahan kita,
Like rats in a maze we will never be free.
Seperti tikus dalam labirin kita tidak akan pernah bebas.
Science is the 'new-religion'–scaples slash dissecting truth and reason,
Ilmu adalah ‘agama baru’ – belenggu memilah-milah kebenaran dan akal budi,
Behind locked doors where no-one sees.
Di balik pintu terkunci dimana tidak ada yang melihat.
Down evolution's one way street mankind pursues his dream,
Turunkan jalan evolusi satu jalan menuju mimpinya,
Of a race conceived in test tubes with the same designer genes,
Dari sebuah lomba yang dikandung dalam tabung reaksi dengan gen perancang yang sama,
But like a child who tries to run before it learns to crawl–
Tapi seperti anak kecil yang mencoba berlari sebelum belajar merangkak –
he'll go crying to his 'Mother' when he sees the cradle fall.
dia akan pergi menangis ke ‘Ibu’ saat melihat jatuhnya jatuhnya.
I am human–I was made to be the ultimate machine,
Saya manusia – saya dibuat menjadi mesin utama,
With the power at my fingertips to realise my dream.
Dengan kekuatan di ujung jari saya mewujudkan mimpiku.
Homo-sapiens–the 'master-race,' Nature's pride and joy,
Homo-sapiens – ‘master-race’, kebanggaan dan sukacita alam,
Taking all the world will give me–what it won't I shall destroy.
Membawa seluruh dunia akan memberi saya – apa yang tidak akan saya hancurkan.
In our hearts we yearn to be immortal–conquer all sickness and disease,
Di dalam hati kita, kita rindu untuk menjadi abadi – menaklukkan semua penyakit dan penyakit,
Create a world where even death's not fatal–then we can shape our destinies.
Ciptakan dunia yang bahkan kematiannya tidak fatal – maka kita bisa membentuk takdir kita.
A populace of plastic people live genetically pre-programmed lives–and no-one
Sebuah populasi orang-orang plastik menjalani kehidupan yang diprogram secara genetis – dan tidak seorang pun
laughs and no-one cries.
tertawa dan tidak ada yang menangis.
Blinded by science the masses are duped and deceived,
Dibutakan oleh sains massa ditipu dan ditipu,
By the faces that smile from their colour T.V.s.
Dengan wajah yang tersenyum dari warna mereka T.V.s.
They'll steal your dreams–remove them surgically (but leave you scars so deep
Mereka akan mencuri impian Anda – lepaskan mereka dengan operasi (tapi tinggalkan bekas luka Anda begitu dalam
and lasting),
dan abadi),