Bubuk Surgawi yang berpakaian plastik menarik bayangan di matanya.
Pinprick pupils soaring skywards Offer him no alibis. But then, who needs
Pupil pinprick melonjak ke angkasa Menawarinya tanpa alibi. Tapi kalau begitu, siapa yang butuh
them? He's quite perfect. Perfect body, perfect teeth that flash sublime
mereka? Dia cukup sempurna. Tubuh sempurna, gigi sempurna yang berkedip luhur
and blind the kids who Spread their legs for their belief. Who cross
dan buta anak-anak yang menyebarkan kaki mereka untuk kepercayaan mereka. Siapa yang menyeberang
themselves at the drop of a parable; Who scream they're saved when they've
mereka sendiri di tengah turunnya sebuah perumpamaan; Yang menjerit mereka diselamatkan saat mereka sudah
touched his jeans Who swear his wisdom's just infallible and beg for mercy
Menyentuh jinsnya Siapa yang bersumpah kebijaksanaannya tidak bisa salah dan mohon belas kasihan
— in his dreams… Another day. another sermon. Broken bread, forgotten
– dalam mimpinya … Suatu hari nanti. khotbah lain Rusak roti, dilupakan
lines. A line for comfort keeps him human. The needle trembles, band on
garis. Garis untuk kenyamanan membuatnya tetap manusiawi. Jarumnya bergetar, band on
tight. Another little perforation ventilates him and paints him white. A
ketat. Perforasi kecil lainnya melembabkan dia dan melukisnya putih. SEBUAH
wordless song, a prayer to no-one but still he whistles through the night.
lagu tanpa kata, doa tidak ada siapa-siapa tapi tetap saja dia bersiul sepanjang malam.
They found him on his throne of porcelain. A rusty chain draped 'round his
Mereka menemukannya di atas takhta porselennya. Rantai berkarat menutupi sekelilingnya
neck. Incapable. Incoherent. His eyes switched off but a king no less!
leher. Tidak mampu. Kacau. Matanya dimatikan tapi seorang raja tidak kurang!
The jury all wore black chewed razors. Witnesses were D.O.A. O.D'd,
Juri semua memakai pisau cukur yang dikunyah. Saksi adalah D.O.A. Aneh,
amoral, senses skewered. Dribbling lies and tooth decay. They declared his
amoral, indra skewered. Dribbling kebohongan dan kerusakan gigi. Mereka menyatakan namanya
guilt. The defence said nothing… sobbing as the judge turned blue and
kesalahan. Pembelaan tidak mengatakan apa-apa … terisak-isak saat hakim menjadi biru dan
washed his hands and said “Lord forgive us, for we know not what we do…”
mencuci tangannya dan berkata “Tuhan maafkan kami, karena kami tidak tahu apa yang kami lakukan …”
“Drown in your soma bath!” They said, “Drown in your soma bath! What are
“Drown in your soma bath!” Mereka berkata, “Drown in your soma bath!
we gonna do with you? Let the punishment fit the crime! We have the
kita akan lakukan dengan kamu Biarkan hukuman sesuai dengan kejahatan! Kami memiliki
technology. We got the instruments. Down! Down in your soma bath…”
teknologi. Kami mendapat instrumennya. Turun! Turun di bak mandi soma Anda … “