Dia memberi makan saya stroberi dan
freezer-burned ice cream
es krim beku
I said “Good-bye I guess”
Saya berkata “Selamat tinggal saya kira”
She lifted up her dress
Dia mengangkat bajunya
and so I must confess
dan aku harus mengakuinya
we made out one more
kami membuat satu lagi
time before I left for good
waktu sebelum aku pergi untuk selamanya
She thought I’d come back but I
Dia pikir aku akan kembali tapi aku
wouldn’t want to seem like other guys
tidak ingin terlihat seperti orang lain
A book-and-record love,
Cinta buku dan rekaman,
we sat and read our books
kami duduk dan membaca buku kami
between those longing looks,
antara kerinduan itu terlihat,
compounded by our fear
diperparah oleh ketakutan kita
My tongue inside her ear,
Lidahku di telinganya,
my tongue inside her
lidahku di dalam dirinya
in the basement of her mother’s
di ruang bawah tanah milik ibunya
house where she once taped the
rumah tempat dia pernah merekamnya
first three sides of Sandanista! for my car
pertama tiga sisi Sandanista! untuk mobil saya
We were looking for ourselves
Kami mencari sendiri
and found each other
dan menemukan satu sama lain
In the Car
Di dalam mobil
It was rare to do much more
Sangat jarang melakukan lebih banyak hal
than simply mess around
dari sekedar main-main
In the Car
Di dalam mobil
It was mostly mutual masturbation
Itu kebanyakan masturbasi bersama
And though we spoke of penetration
Dan meskipun kami berbicara tentang penetrasi
I’d have to wait for someone else to try it out
Aku harus menunggu orang lain untuk mencobanya
Once I had this dream
Pernah aku punya mimpi ini
where I slept with her mom
dimana aku tidur dengan ibunya
A secret all along, unless I’ve got this wrong
Sebuah rahasia selama ini, kecuali jika saya salah
unless she hears this song
kecuali dia mendengar lagu ini
unless she hears it
kecuali jika dia mendengarnya
on a tape inside her car
di sebuah kaset di dalam mobilnya
with her new husband and she
dengan suami barunya dan dia
turns to him and says “I think that’s me”
berpaling kepadanya dan berkata “Saya pikir itu saya”
In the Car
Di dalam mobil
we were looking for ourselves
kami mencari diri sendiri
but found each other
tapi saling bertemu
In the Car
Di dalam mobil
We groped for excuses
Kami meraba-raba mencari alasan
not to be alone anymore
jangan lagi sendiri
In the Car
Di dalam mobil
we were waiting for out lives
kami menunggu keluar nyawa
to start their endings
untuk memulai akhiran mereka
In the Car
Di dalam mobil
We were never making love
Kami tidak pernah bercinta
We were never making love
Kami tidak pernah bercinta
We were never making love
Kami tidak pernah bercinta