Di kota yang adil ini, kami meletakkannya di tahun 1643,
It was poor King Charles who travelled for miles
Charles Charles yang malang yang bepergian sejauh bermil-mil
In the heart of a civil dream.
Di jantung mimpi sipil.
As fierce young men we took a mighty stand
Sebagai orang muda yang sengit kami berpakaian teguh
and waited for the call.
dan menunggu teleponnya.
We were the first ones over the wall.
Kami adalah yang pertama di dinding.
These four walls at the heart of the kingdom.
Keempat dinding ini berada di jantung kerajaan.
These four walls.
Keempat dinding ini.
A shot rang out from behind the hill
Sebuah tembakan terdengar dari balik bukit
As we marched along the bank.
Saat kami berjalan di sepanjang tepi sungai.
We were stuck in fast between a heavy marsh,
Kami terjebak dalam puasa di antara rawa yang berat,
And our clothes were torn and damp.
Dan pakaian kami robek dan lembap.
“So steady your guns until the last man comes”,
“Jadi mantap senjata Anda sampai orang terakhir datang”,
Our captain he did cry,
Kapten kami memang menangis,
I was the last man to see him alive.
Aku adalah orang terakhir yang bisa melihatnya hidup.
These four walls at the heart of the kingdom.
Keempat dinding ini berada di jantung kerajaan.
These four walls.
Keempat dinding ini.
As night crept in, well the stars were dim,
Saat malam merayap masuk, well bintang-bintang redup,
No soldier made a sound.
Tidak ada prajurit yang membuat suara.
We had lost all sight in that fading light,
Kami telah kehilangan semua penglihatan dalam cahaya memudar itu,
The fires had gone aground.
Kebakaran telah kandas.
So the captain went out to a scream and shout,
Jadi kapten itu berteriak dan berteriak,
For an ambush he would find.
Untuk penyergapan dia akan menemukan.
I was the the last man to see him alive.
Aku adalah orang terakhir yang bisa melihatnya hidup.
These four walls at the heart of the kingdom.
Keempat dinding ini berada di jantung kerajaan.
These four walls.
Keempat dinding ini.
At first light when the guns were quiet,
Pada awalnya cahaya saat senapannya sepi,
Reinforcements came to town,
Bala bantuan datang ke kota,
They were put on our side with a parliament pride,
Mereka diletakkan di pihak kita dengan kebanggaan parlemen,
The battle it turned around.
Pertarungan itu berbalik.
So the war was won, but the captain gone,
Jadi perang dimenangkan, tapi kapten pergi,
And forever we recall,
Dan selamanya kita ingat,
He was the first one over the wall.
Dia yang pertama di dinding.
These four walls at the heart of the kingdom.
Keempat dinding ini berada di jantung kerajaan.
These four walls
Keempat dinding ini