Aku dan Martha Plimpton di lift
Her Golden Labrador kissed my index finger
Golden Labrador-nya mencium jari telunjukku
Two in the morning, summer saturated
Dua pagi, musim panas jenuh
I'd been drinking and it'd been raining
Aku sudah minum dan sudah hujan
And it felt so strange 'cause I didn't know what to say
Dan rasanya sangat aneh karena saya tidak tahu harus berkata apa
And when she smiled I turned away
Dan saat dia tersenyum aku berpaling
But that's so like my timid self
Tapi itu sangat mirip diriku yang malu
Conscious crippling
Sadar melumpuhkan
She seemed so friendly and I must've seemed uninteresting
Dia tampak sangat ramah dan aku pasti tampak tidak menarik
Soaked from walking and smelled like booze and cigarettes
Direndam dari berjalan dan berbau seperti minuman keras dan rokok
I stood there listening to hear light breathing
Aku berdiri di sana mendengarkan mendengar terengah-engah
And I wanted to say that I really loved her films
Dan saya ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintai filmnya
And I wanted to make her laugh and smile but I stood still
Dan aku ingin membuatnya tertawa dan tersenyum tapi aku berdiri diam
I managed to mutter “hello”
Aku berhasil bergumam & ldquo; halo & rdquo;
Her eyes shining in the fancy elevator lights
Matanya bersinar di lampu lift mewah
I stood awkwardly hands fluttering
Aku berdiri dengan canggung tangan berkibar
The doors parted and she said goodnight to me
Pintu terbuka dan dia mengucapkan selamat malam padaku
And her voice was like a song that wouldn't leave my head
Dan suaranya seperti sebuah lagu yang tidak akan meninggalkan kepalaku
And I thought “Martha I'm running on empty”
Dan aku berpikir, Martha sedang berlari dengan tenang & rdquo;
And I couldn't help but think I'd missed another chance to live
Dan aku tidak bisa tidak berpikir aku melewatkan kesempatan lain untuk hidup
But isn't that the way it always is?
Tapi bukankah begitulah adanya?