Ia merangkak di punggungnya, tidak akan pernah membiarkannya. Tampak di dinding sampai blok cinder bisa bernafas. Matanya telah pergi, melarikan diri dari waktu ke waktu. Dia memerintah sebuah negara yang penuh sesak di dalam pikirannya.
He knows that night like his hand. He knows every move he made. Late shift, the bell that rang, a time card won’t fade. 10:05 his truck pulled home. 10:05 he climbed his stair, about the time he was accused of being there.
Dia tahu malam itu seperti tangannya. Dia tahu setiap gerakan yang dia buat. Pergeseran akhir, bel yang berbunyi, kartu waktu tidak akan pudar. 10:05 truknya ditarik pulang. 10:05 ia naik tangga, tentang saat ia dituduh berada di sana.
But I’m not the man. He goes free as I wait on the row for the man to test the rope he’ll slip around my throat… and silence me.
Tapi aku bukan orangnya. Dia bebas saat aku menunggu di deretan orang untuk menguji tali yang akan dia lepaskan di tenggorokanku … dan membungkamku.
On the day he was tried no witness testified. Nothing but evidence, not hard to falsify. His own confession was a prosecutor’s prize, made up of fear, of rage and of outright lies.
Pada hari dia diadili tidak ada saksi yang bersaksi. Tidak ada apa-apa selain bukti, tidak sulit dipalsukan. Pengakuannya sendiri adalah hadiah jaksa penuntut, terdiri dari rasa takut, kemarahan dan kebohongan langsung.
But I’m not the man. He goes free as the candle vigil glows, as they burn my clothes. As the crowd cries, “Hang him slow!” and I feel my blood go cold, he goes free.
Tapi aku bukan orangnya. Dia bebas saat lilin menyala, saat mereka membakar pakaianku. Saat orang banyak itu menangis, “Tunggu dia lambat!” dan aku merasa darahku menjadi dingin, dia bebas.
Call out the KKK, they’re wild after me. And with that frenzied look of half-demented zeal, they’d love to serve me up my final meal.
Panggil KKK, mereka menjadi liar setelah saya. Dan dengan tatapan gila semangat setengah gila itu, mereka akan senang melayani saya dalam makanan terakhir saya.
Who’ll read my final rite and hear my last appeal? Who struck this devil’s deal?
Siapa yang akan membaca ritus terakhir saya dan mendengar seruan terakhir saya? Siapa yang menyerang kesepakatan iblis ini?