“Saya, bagaimana Anda telah tumbuh.”
I remember that phrase from my childhood days too.
Aku juga ingat ungkapan itu dari masa kecilku.
“Just wait and see.”
“Tunggu dan lihat saja.”
I remember those words and how they chided me, when patient was the hardest thing to be.
Saya ingat kata-kata itu dan bagaimana mereka mencela saya, ketika pasien adalah hal yang paling sulit.
Because we can't make up for the time that we've lost, I must let these memories provide.
Karena kita tidak bisa menebus saat kita telah kehilangan, saya harus membiarkan kenangan ini diberikan.
No little girl can stop her world to wait for me.
Tidak ada gadis kecil yang bisa menghentikan dunianya untuk menungguku.
I should have known.
Saya seharusnya telah mengetahui.
At your age, in a string of days the year is gone.
Pada usia Anda, dalam serangkaian hari dalam setahun berlalu.
But in that space of time, it takes so long.
Tapi dalam ruang waktu itu, dibutuhkan waktu begitu lama.
Because we can't make up for the time that we've lost, I must let those memories provide.
Karena kita tidak bisa menebus saat kita telah kehilangan, saya harus membiarkan kenangan itu memberi.
No little girl can stop her world to wait for me.
Tidak ada gadis kecil yang bisa menghentikan dunianya untuk menungguku.
Every time we say goodbye you're frozen in my mind as the child that you never will be, you never will be again.
Setiap kali kita mengucapkan selamat tinggal, Anda membeku dalam pikiran saya sebagai anak yang tidak akan pernah Anda alami, Anda tidak akan pernah lagi.
I'll never be more to you than a stranger could be.
Aku tidak akan pernah lebih dari sekadar orang asing.
Every time we say goodbye you're frozen in my mind as a child that you never will be, will be again.
Setiap kali kita mengucapkan selamat tinggal, Anda membeku dalam pikiran saya sebagai anak yang tidak akan pernah Anda alami, akan kembali.