Kami adalah jeritan tak berdaya, diceritakan
in the timeless truth of the written word
dalam kebenaran abadi dari kata-kata tertulis
Trapped by the tempest of the blind
Terjebak oleh badai orang buta
our muted calls can't be heard
panggilan kami yang tidak terdengar tidak bisa didengar
Helpless as we stand
Tak berdaya saat kita berdiri
amidst the push of thoughtless hands
di tengah dorongan tangan tanpa berpikir
We are adrift without direction
Kita terapung tanpa arahan
in a raging storm on a calm sea
dalam badai yang mengamuk di laut yang tenang
Clinging to our expectations
Mengikuti harapan kita
to stem the tide of destiny
untuk membendung arus takdir
Helpless as we fall
Tak berdaya saat kita jatuh
beneath the crush of waters walls
di bawah tumpukan dinding air