Jeritan burung gereja di atap,
The brilliant moon and all the milky sky,
Bulan cemerlang dan semua langit susu,
And all that famous harmony of leaves,
Dan semua harmoni daun yang terkenal itu,
Had blotted out man's image and his cry.
Telah menghapus citra manusia dan tangisannya.
A girl arose that had red mournful lips
Seorang gadis muncul yang memiliki bibir sedih yang merah
And seemed the greatness of the world in tears,
Dan nampaknya kebesaran dunia sedang menangis,
Doomed like Odysseus and the labouring ships
Doomed seperti Odiseus dan kapal-kapal yang bekerja
And proud as Priam murdered with his peers;
Dan bangga saat Priam dibunuh dengan teman-temannya;
Arose, and on the instant clamorous eaves,
Arose, dan di atap-atap yang hiruk pikuk,
A climbing moon upon an empty sky,
Sebuah bulan pendakian di atas langit yang kosong,
And all that lamentation of the leaves,
Dan semua ratapan daun itu,
Could but compose man's image and his cry.
Bisa tapi menulis gambar pria dan tangisannya.