Saya tidak tahu mengapa, saya hilang
It could have been the call of night
Itu bisa menjadi panggilan malam
It could have been a change of mind.
Itu bisa saja berubah pikiran.
I don’t know why, I went missing
Saya tidak tahu mengapa, saya hilang
And though lost I found myself
Dan meski hilang aku menemukan diriku sendiri
Where I had been all the time.
Dimana saya selalu ada.
When the clock chimes I shall be gone
Saat jam berbunyi aku akan pergi
But judge not the action but what went wrong
Tapi hakim bukan tindakan tapi apa yang salah
I’m no saint but I’m no sinner
Saya bukan orang suci tapi saya bukan orang berdosa
That’s one of the reasons why, I went missing.
Itulah salah satu alasan mengapa, saya hilang.
Took me off to somewhere nice
Membawaku ke tempat yang bagus
a night at half bored in paradise.
malam di setengah bosan di surga.
There’s plenty more I could have kissed
Masih banyak lagi yang bisa saya cium
And those who wanted it – I could of resist
Dan mereka yang menginginkannya – saya bisa menolaknya
But I blamed myself for this out of town kissing
Tapi aku menyalahkan diriku karena ciuman di luar kota ini
I made up an excuse of why I went missing.
Saya membuat alasan mengapa saya hilang.
But truth as in fiction is sometimes strained
Tapi kebenaran seperti pada fiksi terkadang tegang
And love and contradiction have a part to play
Dan cinta dan kontradiksi punya peran untuk dimainkan
I once blamed myself now I blame you
Saya pernah menyalahkan diri saya sekarang karena saya menyalahkan Anda
Why I went missing is a fictional truth.
Mengapa saya hilang adalah kebenaran fiktif.