Di lembah hijau lainnya di mana sungai kecil berliku-liku,
When twilight is fading, I pensively rove,
Saat senja memudar, aku merenung kembali,
Or at the bright noontide in solitude wander
Atau di noontide terang dalam kesendirian mengembara
Amid the dark shades of the lonely Ash grove.
Di tengah nuansa gelap dari hutan Ash yang sepi.
‘Twas there while the blackbird was joyfully singing,
‘Twas ada sementara burung hitam itu dengan gembira bernyanyi,
I first met my dear one, the joy of my heart;
Saya pertama kali bertemu dengan kekasihku, kegembiraan hatiku;
Around us for gladness the bluebells were ringing,
Di sekitar kita untuk bersukacita bluebells berdering,
Ah! then little thought I how soon we should part.
Ah! maka sedikit pikir saya seberapa cepat kita harus berpisah.
Still grows the bright sunshine o’er valley and mountain,
Masih tumbuh cerah lembah o’er dan gunung,
Still warbles the blackbird his note from the tree;
Masih menyesatkan burung hitam itu catatannya dari pohon;
Still trembles the moonbeam on streamlet and fountain,
Masih gemetar bulan di sungai kecil dan air mancur,
But what are the beauties of nature to me.
Tapi apa keindahan alam bagi saya.
With sorrow, deep sorrow, my bosom is laden,
Dengan dukacita, duka mendalam, dadaku sarat,
All day I go mourning in search of my love.
Sepanjang hari aku berkabung untuk mencari cintaku.
Ye echoes, O tell me, where is the sweet maiden?
Kamu bergema, O katakan padaku, dimanakah gadis manis itu?
She sleeps ‘neath the green turf down by the Ash grove
Dia tidur ‘di padang rumput hijau di tepi hutan Ash