The Black Dahlia Murder - Lagu On Stirring Seas Of Salted Blood Lirik Terjemahan

Oceans of madness darkened,
Lautan kegelapan semakin gelap,
Alone on hell she rides,
Sendirian di neraka dia rides,
Lichen, undead, and rotten,
Lumut, mayat hidup, dan busuk,
Dripping and dignified.
Dripping dan bermartabat.
She combs with violence upon the wailing storm,
Dia menyisir dengan kekerasan pada badai yang meraung,
This spectral ship of doomed purgation barrels on awry.
Kapal spektral ini berisi tong-tong penyucian yang ditakuti dengan serba salah.


On stirring seas of salted blood,
Saat mengaduk lautan asin,
Condemned to forge her sails forevermore,
Terkutuk untuk menempa layarnya selamanya,
Her hull will never reach the shores,
Lambungnya tidak akan sampai di tepian,
Damning waters of irony filth.
Membasmi air kotoran ironi.


“Neath the stench of crimson winds,
& ldquo; Neath bau busuk angin merah,
Her sails of flesh betorn.
Layarnya beton betorn.
Red skeletons are oaring,
Kerangka merah melayang,
The plasma stains their bones.
Plasma noda tulang mereka.
Her rusting cannons fire blindly in the mist,
Meriam berkaratnya membara di dalam kabut,
This haunted vessel lost and damned,
Kapal angker ini hilang dan terkutuk,
The prisoners of her endless quest.
Tahanan pencarian tanpa henti nya.
A burial at ancient sea that cannot rest in fucking peace,
Sebuah penguburan di laut purba yang tidak bisa beristirahat dalam kedamaian,
The crew of wraithlike revenants merely seek peace and reverence from purgatorial permanence.
Awak wenithlike revenants hanya mencari kedamaian dan penghormatan dari keabadian purgatorial.
Their cursed bondage has no end,
Perbudakan terkutuk mereka tidak akan berakhir,
On they ride through the throes of ceaseless night,
Pada saat mereka melewati malam tanpa henti,
Her will never dies,
Keinginannya tidak akan pernah mati,
The compass pointing straight to hell,
Kompas yang menunjuk langsung ke neraka,
And that is where they’re going.
Dan di situlah mereka kembali.
Beaten by curling waves of red,
Dipukul dengan melengkung gelombang merah,
The storm,
Badai,
No signs of slowing now.
Tidak ada tanda-tanda melambat sekarang.


On stirring seas of salted blood,
Saat mengaduk lautan asin,
Condemned to forge her sails forevermore,
Terkutuk untuk menempa layarnya selamanya,
Her hull will never reach the shores,
Lambungnya tidak akan sampai di tepian,
Damning waters of irony filth.
Membasmi air kotoran ironi.


Scabbed with the blood of ones they have killed,
Diisap dengan darah yang mereka bunuh,
The ghosts of war must soldier on.
Hantu perang harus dipaksakan.