Dia memutar-mutar cincin di jarinya
She’s watchin’ the clock on the wall
Dia melihat jam di dinding
She’s hopin’ when it finally hits him
Dia melompat saat akhirnya memukulnya
He’s wrong
Dia salah
He’ll come to his senses
Dia akan sadar
And give her a call
Dan telepon dia
Across town he’s in a hotel room
Di seberang kota dia berada di kamar hotel
He can’t keep his eyes off the phone
Dia tidak bisa mengalihkan pandangan dari telepon
He’s thinking that soon she’ll break down and call
Dia berpikir bahwa sebentar lagi dia akan mogok dan menelepon
To tell him she’s sorry
Katakan padanya bahwa dia menyesal
And beg him back home
Dan memintanya kembali ke rumah
There’s a lonesome fool waiting
Ada orang bodoh yang menunggu
On each end of the line
Di setiap akhir baris
There’s a measure of blame on both sides
Ada sedikit kesalahan di kedua sisinya
Until each heart is willing
Sampai setiap hati bersedia
There’s no hope at all
Tidak ada harapan sama sekali
‘Cause love builds the bridges
Karena cinta membangun jembatan
But pride builds the walls
Tapi kebanggaan membangun tembok
The longer they wait on each other
Semakin lama mereka saling menunggu
The harder it gets to give in
Semakin sulit untuk menyerah
They’re too proud to see
Mereka terlalu sombong untuk melihat
They’re just one call away
Mereka hanya satu panggilan pergi
From putting their love back
Dari mengembalikan cinta mereka
Together again
Bersama lagi
There’s a lonesome fool waiting
Ada orang bodoh yang menunggu
On each end of the line
Di setiap akhir baris
There’s a measure of blame on both sides
Ada sedikit kesalahan di kedua sisinya
Until each heart is willing
Sampai setiap hati bersedia
There’s no hope at all
Tidak ada harapan sama sekali
‘Cause love builds the bridges
Karena cinta membangun jembatan
But pride builds the walls
Tapi kebanggaan membangun tembok
Until each heart is willing
Sampai setiap hati bersedia
There’s no hope at all
Tidak ada harapan sama sekali
‘Cause love builds the bridges
Karena cinta membangun jembatan
But pride builds the walls
Tapi kebanggaan membangun tembok