Baik itu Jumat malam.
What the fuck are we doing here?
Apa yang kita lakukan di sini?
If I didn’t have this song stuck in my head.
Jika saya tidak memiliki lagu ini tertancap di kepala saya.
I’m sure my thoughts would be a little more clear.
Saya yakin pikiran saya akan sedikit lebih jelas.
No excuses this time gonna keep it in drive.
Tidak ada alasan saat ini akan tetap di drive.
So don’t fuss or fight .
Jadi jangan ribut atau bertengkar.
We’re gonna live like our buried souls have been brought back to life.
Kita akan hidup seperti jiwa kita yang terkubur telah dihidupkan kembali.
I know i’ve said it.
Aku tahu aku sudah mengatakannya.
At least a thousand times before.
Setidaknya seribu kali sebelumnya.
But please just keep your mouth shut.
Tapi tolong tutup mulut saja.
Let’s live for once.
Mari kita hidup untuk sekali ini.
Well the streetlights are in line.
Nah lampu jalan sudah sesuai.
And they’re not moving for anybody anywhere.
Dan mereka tidak bergerak untuk siapa pun di manapun.
So I guess we’ll take our business elsewhere for now.
Jadi saya kira kita akan mengambil bisnis kita di tempat lain untuk saat ini.
And when they go out, we’ll pour like rain through the streets.
Dan saat mereka keluar, kita akan menuangkan seperti hujan di jalanan.
And light this town up like a goddamn miracle they’ll wish they had never seen.
Dan menerangi kota ini seperti keajaiban yang mereka harapkan tidak pernah mereka lihat.
Well they took everything and told you that you couldn’t go.
Yah mereka mengambil semuanya dan mengatakan bahwa Anda tidak bisa pergi.
It can’t hurt if you don’t know.
Tidak ada salahnya jika Anda tidak tahu.
It won’t hurt if you don’t know.
Tidak ada salahnya jika Anda tidak tahu.
Let’s live again.
Mari kita hidup kembali.
Let’s live again.
Mari kita hidup kembali.
Let’s live again like we used to.
Mari kita hidup kembali seperti dulu.
Let’s live again like we used to
Mari kita hidup kembali seperti dulu