Seiring datang FFV, yang paling cepat di telepon
Running o’er the C&O road, just twenty minutes behind
Berjalan di jalan C & O, hanya dua puluh menit di belakang
Running into Sewall, it’s quartered on the line
Berjalan ke Sewall, itu diujicobakan di telepon
Receiving their strict orders from the station just behind
Menerima perintah tegas mereka dari stasiun di belakang
Georgie’s mother came to him with a bucket on her arm
Ibu Georgie mendatanginya dengan sebuah ember di lengannya
Said, my darling son, be careful how you run
Katanya, sayangku, hati-hati bagaimana kabarmu
For a-many a man has lost his life in trying to make lost time
Bagi banyak orang telah kehilangan nyawanya dalam usaha membuat waktu yang hilang
And if you run your engine right, you’ll get there just on time
Dan jika Anda menjalankan mesin Anda dengan benar, Anda akan sampai di sana tepat pada waktunya
Up the road she darted, against the rocks she crashed
Di jalan dia melesat, melawan bebatuan yang dia tumpangi
Upside-down the engine turned, and Georgie’s breast did smack
Mesinnya terbalik, dan payudara Georgie menampar
His head was against the firebox door, the flames were rolling high
Kepalanya menempel di pintu tungku, nyala api bergulung tinggi
I’m glad I was born for an engineer, to die on the C&O road
Saya senang saya terlahir sebagai insinyur, meninggal di jalan C & O
The doctor said to Georgie, my darling boy, be still
Dokter berkata pada Georgie, anak kesayanganku, diamlah
Your life may yet be saved if it’s God’s blessed will
Hidupmu mungkin akan diselamatkan jika itu adalah kehendak Tuhan
Oh, no, said Georgie, that will not do, I want to die so free
Oh, tidak, kata Georgie, itu tidak akan berhasil, aku ingin mati begitu bebas
I want to die for the engine I love
Saya ingin mati demi mesin yang saya cintai
One hundred and forty-three
Seratus empat puluh tiga
The doctor said to Georgie, your life cannot be saved
Dokter berkata pada Georgie, hidupmu tidak bisa diselamatkan
Murdered upon the railroad and laid in a lonesome grave
Dibunuh di atas kereta api dan diletakkan di sebuah kuburan yang sepi
His face was covered up with blood
Wajahnya tertutup darah
His eyes you could not see
Matanya tidak bisa kamu lihat
And the very last words poor Georgie said
Dan kata-kata terakhir kata Georgie yang malang itu
Was nearer, my God, to Thee
Lebih dekat, Tuhanku, bagi-Mu