Saya telah bekerja di tanah, hon – sun sampai ke saya.
Think I may be dying. Bring me your tea.
Pikir saya mungkin sekarat. Bawa aku tehmu
Sheep in the thicket, fruit on the tree.
Domba di semak belukar, buah di pohon.
I work ’till I’m bleeding. Bring me your tea.
Saya bekerja ‘sampai saya berdarah. Bawa aku tehmu
Copper is the trade now. Who’d ever think
Tembaga adalah perdagangan sekarang. Siapa yang pernah berpikir
There are men finding money down in the drink.
Ada orang yang menemukan uang di minumannya.
My gun is more faithful than I’ll ever be.
Pistol saya lebih setia dari saya.
If war has me thirsty, bring me your tea.
Jika perang membuatku haus, bawakan teh untukku.
I don’t get no opinion with four mouths to feed.
Saya tidak mendapat opini dengan empat mulut untuk diberi makan.
I’d sell off my future to get what we need.
Saya akan menjual masa depan saya untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan.
This is my burden. It’s all I can see.
Inilah beban saya. Hanya itu yang bisa kulihat.
If life has me weary, bring me your tea
Jika hidup membuatku letih, bawakan teh untukku