Adam di jendela menatap pohon apel terbakar
Waiting for the windfall that brings the smile of kings and their desire
Menunggu rejeki nomplok yang membawa senyuman para raja dan keinginan mereka
Door blows in behind him, a floral pattern, summer dress so gay
Pintu berhembus di belakangnya, pola bunga, gaun musim panas jadi gay
Burning in the sunlight, too late to wait, for darkenss won't delay
Membakar di bawah sinar matahari, terlambat untuk menunggu, karena darkens tidak akan menunda
To steal her cherry lips away
Untuk mencuri bibir ceri nya pergi
For while the careless tongues of sunlight slowly trickle down
Karena sementara lidah sembrono sinar matahari perlahan menetes ke bawah
The curve of hips, her fingertips, in kissing sips we drown
Lengkungan pinggul, ujung jarinya, dalam mencium teguk kita tenggelam
In kissing sips we drown
Dalam mencium teguk kami tenggelam
And Adam will have his way
Dan Adam akan memiliki jalannya
Adam will have his way
Adam akan memiliki jalannya
Adam's on the island, living in the land of love
Adam ada di pulau itu, tinggal di tanah cinta
Shadows lurk around him, drunk on the royal jelly of pure love
Bayangan mengintai di sekelilingnya, mabuk pada royal jeli cinta murni
Full and ripe, the fruit hang, for when the prince arrives he will want more
Penuh dan matang, buahnya hang, karena saat sang pangeran tiba dia pasti menginginkan lebih
And more and more he will drink from the canvas cup
Dan semakin banyak dia akan minum dari cangkir kanvas
The son of a swan will then loose his plumera
Anak angsa kemudian akan melepaskan plumonya
And he will wear a new age suit and haunt the joints in town
Dan dia akan mengenakan setelan usia baru dan menghantui persendian di kota
And play a silver magic flute and call his lovers down
Dan mainkan seruling sihir perak dan panggil kekasihnya ke bawah
And call his lovers down
Dan panggil kekasihnya ke bawah
And Adam will have his way
Dan Adam akan memiliki jalannya
Adam will have his way
Adam akan memiliki jalannya
Will have his way
Akan ada jalannya
Adam's at the easel painting in the wrinkles and the gray
Adam ada di lukisan permata di kerutan dan abu-abu
Waiting for November, easy with the darkness of the day
Menunggu bulan November, mudah dengan kegelapan hari
Smiles a tear of gladness, and Adam's at the window once again
Senyum sumbang kegirangan, dan Adam ada di jendela sekali lagi
He's burning in the sunlight, too late to wait, for darkness won't delay
Dia terbakar di bawah sinar matahari, terlambat untuk menunggu, karena kegelapan tidak akan tertunda
To steal her cherry lips away
Untuk mencuri bibir ceri nya pergi
For while the careless tongues of sunlight slowly trickle down
Karena sementara lidah sembrono sinar matahari perlahan menetes ke bawah
The curve of hips, her fingertips, in kissing sips we drown
Lengkungan pinggul, ujung jarinya, dalam mencium teguk kita tenggelam
In kissing sips we drown
Dalam mencium teguk kami tenggelam
And Adam will have his way…
Dan Adam akan memiliki jalannya …
Adam's at the window
Adam ada di jendela