Ruangannya jauh lebih dingin dari itu.
My father was a soldier then.
Ayah saya adalah seorang tentara kemudian.
And times were very hard.
Dan waktu sangat sulit.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
I smoked my first cigarette at ten.
Aku merokok di rokok pertama pukul sepuluh.
And for girls, I hall.
Dan untuk anak perempuan, saya balai.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young it was more important.
Saat aku muda itu lebih penting.
Pain more painful, the laughter much louder, yeah.
Nyeri terasa lebih menyakitkan, tawa makin nyaring, ya.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
I met my first love at thirteen.
Aku bertemu dengan cinta pertamaku di usia tiga belas tahun.
She was brown, and I was pretty green.
Dia cokelat, dan saya cukup hijau.
And I learned quite a lot.
Dan saya belajar cukup banyak.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young it was more important.
Saat aku muda itu lebih penting.
Pain more painful, laughter much louder, yeah.
Sakit terasa lebih menyakitkan, tertawa lebih nyaring, ya.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
My faith was so much stronger then.
Iman saya jauh lebih kuat dari itu.
I believed in fellow men.
Saya percaya pada sesama pria.
And I was so much older then.
Dan aku jauh lebih tua dari itu.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.
When I was young.
Ketika saya masih muda.