Dan cinta itu sendiri mencari nektar kita, dan waktu itu sendiri masih berdiri … tidak ada manusia
before had tasted the fruits of such immortality and when your hands
sebelumnya pernah mencicipi buah keabadian seperti itu dan saat tangan Anda
touched my face time itself kissed my soul. And our souls fell, as angels
Menyentuh waktu wajahku sendiri mencium jiwaku. Dan jiwa kita jatuh, sebagai malaikat
had wings, we had grace below us. We became no man, no love would escape
memiliki sayap, kami memiliki rahmat di bawah kami. Kami tidak menjadi manusia, tidak ada cinta yang bisa lolos
our sun and where once an arcane cage gripped me, my soul, now I could
Matahari kita dan di mana dulu sebuah kandang misterius mencengkeramku, jiwaku, sekarang aku bisa
swim free in the oceans of time.
berenang bebas di lautan waktu.
I too have embraced a new day as a new life only to find that complacency
Saya juga telah memeluk hari baru sebagai kehidupan baru hanya untuk menemukan kepuasan itu
can lead to life creeping behind and closing my eyes to a world that
dapat menyebabkan hidup merayap di belakang dan menutup mata saya ke dunia itu
wished to embrace me and kiss my very soul
ingin memelukku dan mencium jiwaku