The Pretenders - Arti Lirik Up The Neck

Anger and lust my senses running amok
Kemarahan dan nafsu indera saya mengamuk
bewildered and deluded, have i been hit by a truck?
Bingung dan tertipu, apakah aku tertabrak truk?
when my tongue lay inside his lip
Saat lidahku terbaring di bibirnya
felt like the time in the womb
terasa seperti waktu di dalam rahim
but i woke up with a headache that split my skull
Tapi saya terbangun dengan sakit kepala yang membelah tengkorak saya
alone in the room
sendirian di dalam ruangan


i got down on the floor with my head pressed between my knees
Aku turun di lantai dengan kepalaku tertambat di antara kedua lututku
under the bed with my teeth sunk into my own flesh
di bawah tempat tidur dengan gigi saya tenggelam ke dalam daging saya sendiri
i said “baby, oh sweetheart”
saya berkata “sayang, oh sayang”


lust turns to anger, a kiss to a slug
Nafsu berubah menjadi amarah, ciuman pada siput
something was sticky on your shag rug, look at the tile
Ada yang lengket di karpet shag Anda, lihat ubinnya
i remember the way he groaned and moved with an animal skill
Saya ingat cara dia mengerang dan bergerak dengan keterampilan binatang
i rubbed my face in the sweat that ran down his chest
Aku mengusap wajahku dengan keringat yang membasahi dadanya
it was all very run of the mill
itu semua sangat lari dari pabrik
but i noticed his scent started to change somehow
Tapi aku melihat aroma tubuhnya mulai berubah entah bagaimana
his face went berserk and the veins bulged on his brow
Wajahnya mengamuk dan pembuluh darah membesar di alisnya
i said “baby, oh sweetheart”
saya berkata “sayang, oh sayang”


bondage to lust, abuse of facility
perbudakan nafsu, penyalahgunaan fasilitas
blackmailed emotions confuse the demon and devotee
Emosi yang diperas membingungkan iblis dan pemuja
i was sure his intentions were sweet
Aku yakin niatnya itu manis
and that mine was as well
dan itu milikku juga
but a wish is a shot in the dark
Tapi sebuah harapan adalah tembakan dalam kegelapan
when your coin's down the well
ketika koin Anda turun di sumur


i got out in the hall with my teeth in my head
Aku keluar di lorong dengan gigiku di kepalaku
up to my neck and i said, said, said dead
Sampai ke leher saya dan saya bilang, bilang, bilang mati
i said “baby, oh sweetheart”
saya berkata “sayang, oh sayang”