Garis tanahku, sangat rapuh, tidak subur, dan siap mati.
I need a drink, but the well has run dry.
Aku butuh minum, tapi sumurnya sudah kering.
And we in the habit of saying the same things all over again,
Dan kita biasa mengatakan hal yang sama lagi,
For the money we shall make.
Untuk uang yang akan kita hasilkan.
This is the last song that I write
Ini adalah lagu terakhir yang saya tulis
‘Til you tell me otherwise.
“Aku akan memberitahuku sebaliknya.
And it’s because I just don’t feel it.
Dan itu karena saya tidak merasakannya.
This is the last song that I write
Ini adalah lagu terakhir yang saya tulis
‘Til you tell me otherwise.
“Aku akan memberitahuku sebaliknya.
And it’s because I just don’t feel it anymore.
Dan itu karena saya tidak merasakannya lagi.
It should be our time. This fertile youth’s black soil is ready for rain.
Seharusnya waktu kita. Tanah hitam pemuda subur ini siap untuk hujan.
The harvest is nigh, but the well has gone dry.
Panen sudah dekat, tapi sumurnya sudah kering.
And they in the habit of saying the same things all over again,
Dan mereka dalam kebiasaan mengatakan hal yang sama lagi,
about the money we shall make.
tentang uang yang akan kita hasilkan.
This is the last song that I write
Ini adalah lagu terakhir yang saya tulis
‘Til you tell me otherwise.
“Aku akan memberitahuku sebaliknya.
And it’s because I just don’t feel it.
Dan itu karena saya tidak merasakannya.
This is the last song that I write
Ini adalah lagu terakhir yang saya tulis
‘Til you tell me otherwise.
“Aku akan memberitahuku sebaliknya.
And it’s because I just don’t feel it anymore
Dan itu karena saya tidak merasakannya lagi