Aku kehilangan suaraku di dalam api.
I burned my eyes staring at your eclipse.
Aku membakar mataku menatap gerhana mu.
I was just a child.
Aku hanya seorang anak kecil.
My father's favorite.
Favorit ayah saya
Such delicate arms keep reaching toward the horizon.
Lengan halus seperti itu terus bergerak menuju cakrawala.
As we keep starving for this beauty we are sick with distance.
Karena kita terus-menerus kelaparan akan keindahan ini, kita sakit karena jarak.
Starving for this beauty.
Kelaparan untuk keindahan ini.
We are sick with distance.
Kami sakit dengan jarak.
Grieving for his failure.
Berduka atas kegagalannya.
You keep me on my knees mummified in your arms.
Anda terus saya berlutut mumi di tangan Anda.
This is the last chance that you will get to breathe my name into his chest.
Ini adalah kesempatan terakhir bahwa Anda akan bisa menghirup namaku ke dadanya.
Only the deaf find peace.
Hanya orang tuli yang menemukan kedamaian.
Only the blind won't reach.
Hanya orang buta yang tidak bisa mencapainya.