Tersengat melihat mimpi terbangun
At hand our time`s before our eyes
Di tangan waktu kita di depan mata kita
Called out to look beyond what seemed
Dipanggil untuk melihat melampaui apa yang tampak
To hear the woe an angel cry
Mendengar celakalah sebuah malaikat menangis
In the distance the sun rose
Di kejauhan matahari terbit
Near we heard a clock chime
Di dekat kami mendengar sebuah jam berbunyi
But the breeze murmured not yet
Tapi angin sepoi-sepoi itu belum bergumam
For there still is just a very little time
Karena masih ada waktu yang sangat singkat
Our faces drenched by pouring rain
Wajah kami basah kuyup dengan menuangkan hujan
We laughed as closely we had clung
Kami tertawa terbahak-bahak
Our senses keen from lack of pain
Indera kita tertarik karena kurang rasa sakit
Our souls the streams of songs we sung
Jiwa kita adalah aliran lagu yang kita nyanyikan
Now the shadings around us
Sekarang shadings di sekitar kita
Judged yet not by our sight
Ditilai bukan oleh penglihatan kita
In the light of our questing
Dalam terang pencarian kita
The truth came through more clearly into sight
Kebenaran terdengar lebih jelas
Around the eyes of disbelief
Di sekitar mata tak percaya
Intoxicated by their doubt
Terintimidasi oleh keraguan mereka
Moreover offered no relief
Apalagi tak ditawarkan lega
Afraid to look for finding out
Takut mencari mencari tahu
Yet some danced and some sang songs
Namun beberapa menari dan beberapa menyanyikan lagu
And some live for today
Dan beberapa hidup untuk hari ini
And around us the windows
Dan di sekitar kita jendela
Of wonder were unshuttered on our way
Yang tak heran berantakan dalam perjalanan kami