Aku di Lonely Street umur hampir tiga
Recently Mama’s cryin all the time is it because of me
Baru-baru ini tangisan Mama selama ini adalah karena aku
Or my younger sister, even Dad was weeping when he kissed her
Atau adik perempuanku, bahkan Dad pun menangis saat menciumnya
Face all Puffy like a blister, cryin’ like he missed her
Wajah semua Puffy seperti melepuh, menangis seperti dia merindukannya
Since we moved away from the house where we useta play
Sejak kami pindah dari rumah tempat kami bermain useta
They say I’ll understand one day, but I doubt it, Mama never say nothin’ about it
Mereka bilang aku akan mengerti suatu hari nanti, tapi aku meragukannya, Mama tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hal itu
How’d it get to be so crowded
Bagaimana bisa begitu ramai?
I found it a strain, everywhere I look I see pain
Saya merasa ada ketegangan, di mana pun saya melihat, saya melihat rasa sakit
And I can’t escape the feelin’, meybe I’m to blame
Dan aku tidak bisa lepas dari perasaan itu, meybe aku harus disalahkan
So I strain to listen, prayin’ for a decision, whishing’ they were kissin’
Jadi saya berusaha keras untuk mendengarkan, berdoa untuk sebuah keputusan, sambil mengoceh ‘mereka menciumnya’
This feels like extradition or exile, Mama finds it hard to smile
Ini terasa seperti ekstradisi atau pengasingan, Mama merasa sulit untuk tersenyum
So I make pretend cups of coffe in her favourite style
Jadi saya membuat cangkir kopi dengan gaya favoritnya
She says child I’m working so there’s nothing you lack
Dia bilang anak saya sedang bekerja sehingga tidak ada yang kurang
Bus she know I want my Dad, I want my family back
Bus dia tahu aku ingin ayahku, aku ingin keluargaku kembali
I’m on Lonely Street, age forty-three
Aku di Lonely Street, umur empat puluh tiga
Couldn’t gauge when tot quit so my wife quit me
Tidak bisa mengukur kapan akhirnya berhenti jadi istriku keluar dariku
Took offence, took the kids, I wish that was the end
Mengambil pelanggaran, mengambil anak-anak, aku berharap itu adalah akhir
But before she took her leave she took care of my best friend
Tapi sebelum dia mengajaknya pergi, dia merawat sahabatku
Workin’ all the hours God send was not the tactic
Workin ‘sepanjang waktu yang Tuhan kirim bukanlah taktiknya
Y’see cuz after ten years I’m left with jackshit
Y’see cuz setelah sepuluh tahun aku ditinggalkan dengan jackshit
Wanted to make the cash Quik so I useta work real late
Mau bikin kas Quik jadi saya useta kerja telat
Bad sex, My woman’s vex, even if I stay awake
Seks buruk, Perasaan wanita saya, bahkan jika saya tetap terjaga
And if I’m honest, I had a little cake at the office
Dan jika saya jujur, ada sedikit kue di kantor
I was eatin’ We’d do our cheatin over coffees, makin’ tea for the bosses
Saya sedang makan. Kami akan melakukan cheatin kami di atas kopi, membuat teh untuk para bos
Makin free with me and I agree I got sleazy too easily
Makin bebas dengan saya dan saya setuju saya terlalu busuk juga
But I’m forty-three, this doesn’t usually happen to me
Tapi saya berumur empat puluh tiga, ini biasanya tidak terjadi pada saya
Now I’m lonely, I wonder what my son’s doing today
Sekarang saya kesepian, saya bertanya-tanya apa yang dilakukan anak saya hari ini
Suddenly I’m blinkin’ like the screen on my computer display and I’m drinkin’
Tiba-tiba aku berkedip seperti layar di display komputer dan aku sedang minum.
Concerned about what’s down the track if I don’t get my family back
Prihatin dengan apa yang ada di lintasan jika saya tidak mengembalikan keluarga saya
I’m on Lonely Street, number fifty-three
Aku di Lonely Street, nomor lima puluh tiga
Boarded up probperly, I’ll probably get pulled down
Naik dengan probable, saya mungkin akan ditarik ke bawah
Litter all around inside there’s no sound and no light
Sampah di sekitar sana tidak ada suara dan tidak ada cahaya
But yo it gets busy at night, people creppin’
Tapi kamu jadi sibuk di malam hari, orang creppin ‘
Derelicts sneakin’ to fix, speakin’
Derelicts sneakin ‘untuk memperbaiki, speakin’
On the way my timbers creaking’, roof leakin’
Dalam perjalanan kayu saya berderak ‘, atap leakin’
And bricks comin’ loose, knee high in refuse
Dan batu bata terlepas, setinggi lutut karena menolak
But even though I’m a slum I’m still of some use
Tapi meski saya orang kumuh, saya masih sering menggunakannya
There was a time when my walls were decorated
Ada saat ketika dinding saya didekorasi
And under my roof children were educated
Dan di bawah anak-anak atap saya dididik
But now paint’s faded, windows are all smashed
Tapi sekarang cat sudah pudar, jendela hancur berantakan
A crash in the economy robbed me of my family And no strategy
Kecelakaan dalam ekonomi merampas keluarga saya Dan tidak ada strategi
combats negative equitiy so that’s it. Like violence it’s drastic
Melawan equitiy negatif jadi hanya itu. Seperti kekerasan itu drastis
I’m freaking’, and seekin’ to be more than just a house of crack
Aku freaking ‘, dan mencari lebih dari sekedar rumah retak
somebody bring my family back
seseorang membawa keluargaku kembali