Kucing hitam lamaku meninggal pagi ini
He never knew what a hard day was.
Dia tidak pernah tahu betapa sulitnya hari itu.
Woke up late and danced on tin roofs.
Terbangun telat dan menari di atas atap seng.
If questioned “Why?” answered, “Just because.”
Jika ditanya “Kenapa?” menjawab, “Hanya karena.”
He never spoke much, preferring silence:
Dia tidak pernah berbicara banyak, lebih memilih diam:
Eight lost lives was all he had.
Delapan nyawa yang hilang adalah semua yang dimilikinya.
Occasionally sneaked some Sunday dinner.
Terkadang menyelinap makan malam hari Minggu.
He wasn't good and he wasn't bad.
Dia tidak baik dan dia tidak buruk.
My old black cat wasn't much of a looker.
Kucing hitam lamaku tidak terlalu cantik.
You could pass him by ? just a quiet shadow.
Kamu bisa melewatinya? hanya bayangan yang tenang
Got pushed around by all the other little guys.
Diikat oleh semua orang kecil lainnya.
Didn't seem to mind much ? just the way life goes.
Sepertinya tidak keberatan? seperti jalan hidup.
Padded about in furry slippers.
Padding tentang sandal berbulu.
Didn't make any special friends.
Tidak membuat teman spesial.
He played it cool with wide-eyed innocence,
Dia memainkannya dengan mata telanjang yang polos,
Receiving gladly what the good Lord sends.
Menerima dengan senang hati apa yang Tuhan yang baik kirim.
Forgot to give his Christmas present.
Lupa memberi hadiah Natalnya.
Black cat collar, nice and new.
Kerah kucing hitam, bagus dan baru.
Thought he'd make it through to New Year.
Kupikir dia akan berhasil sampai Tahun Baru.
I guess this song will have to do.
Saya kira lagu ini harus dilakukan.
My old black cat…
Kucing hitam lamaku …
Old black cat…
Kucing hitam tua