Saat aku masih muda terbaring di rumput.
I felt so safe in a warming bath
Aku merasa sangat aman di bak mandi yang hangat
of sunlight, of sunlight.
sinar matahari, sinar matahari
Vast open sky could do no harm.
Langit yang luas tidak bisa membahayakan.
I can embrace the weather’s arms.
Aku bisa memeluk lengan cuaca.
In sunlight, in sunlight.
Di bawah sinar matahari, di bawah sinar matahari.
In sunlight, in sunlight.
Di bawah sinar matahari, di bawah sinar matahari.
With every year that came to pass.
Dengan setiap tahun yang terjadi.
More clouds appeared, the sky went black.
Lebih banyak awan muncul, langit menjadi hitam.
And there was no sunlight, no sunlight.
Dan tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
And there was no sunlight, no sunlight.
Dan tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
Anymore…
Lagi…
It disappeared with the same speed.
Lenyap dengan kecepatan yang sama.
With idealistic timing the optimist died inside of me.
Dengan waktu idealis, orang optimis meninggal di dalam diriku.
No sunlight, no sunlight.
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
No sunlight, no sunlight.
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
It disappeared with the same speed.
Lenyap dengan kecepatan yang sama.
With idealistic timing the optimist died inside of me.
Dengan waktu idealis, orang optimis meninggal di dalam diriku.
No sunlight, no sunlight.
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
No sunlight, no sunlight. (At all)
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari. (Sama sekali)
No sunlight, no sunlight.
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
No sunlight, no sunlight.
Tidak ada sinar matahari, tidak ada sinar matahari.
No sunlight, anymore…
Tidak ada sinar matahari, lagi …