Aku berdiri di dekat jendela kemarin pagi,
Without a thought of worry or of care,
Tanpa memikirkan kekhawatiran atau perawatan,
When I saw the postman coming up the pathway,
Ketika saya melihat tukang pos itu mengikuti jalan setapak,
With such a happy look and jolly air.
Dengan tampilan bahagia dan udara segar.
Chorus:
Paduan suara:
As I heard the postman whistling yester morning,
Saat aku mendengar si tukang pos bersiul pagi tadi,
Coming down the pathway with his pack,
Menuju jalan setapak dengan paknya,
Oh he little knew the sorrow that he brought me
Oh dia sedikit yang tahu duka cita yang dia bawa padaku
When he handed me that letter edged in black.
Saat dia menyerahkan surat itu yang berwarna hitam.
Oh, he rang the bell and whistled while he waited,
Oh, dia membunyikan bel dan bersiul sementara dia menunggu,
And then he said “Good morning to you, Jack.”
Lalu dia berkata, “Selamat pagi, Jack.”
But he little knew the sorrow that he brought me
Tapi dia sedikit yang tahu duka cita yang dia bawa padaku
When he handed me that letter edged in black.
Saat dia menyerahkan surat itu yang berwarna hitam.
With trembling hand I took the letter from him,
Dengan tangan gemetar aku mengambil surat darinya,
I broke the seal and this is what it said:
Saya memecahkan meterai dan ini adalah apa yang dikatakannya:
“Come home, my boy, your dear old father wants you!
“Pulanglah, anakku, ayah tercintamu menginginkanmu!
Come home, my boy, your dear old mother's dead!”
Pulanglah, anakku, ibumu tercinta sudah meninggal! “
“The last words that your mother ever uttered —
“Kata-kata terakhir yang ibumu ucapkan —
'Tell my boy I want him to come back,'
‘Beritahu anakku aku ingin dia kembali,’
My eyes are blurred, my poor old heart is breaking,
Mataku kabur, jantungku yang malang hancur,
For I'm writing you this letter edged in black.”
Karena aku menulis surat ini dengan huruf hitam. “
I bow my head in sorrow and in silence,
Aku menundukkan kepalaku dalam kesedihan dan dalam diam,
The sunshine of my life it all has fled,
Sinar matahari dalam hidupku semuanya telah berlalu,
Since the postman brought that letter yester morning
Sejak tukang pos membawa surat itu pagi tadi
Saying,”Come home, my boy, your dear old mother's dead!:”
Mengatakan, “Pulanglah, anakku, ayahmu yang tercinta sudah meninggal!
“Those angry words, I wish I'd never spoken,
“Kata-kata marah itu, kuharap aku tidak pernah berbicara,
You know I never meant them, don't you, Jack?
Anda tahu saya tidak pernah berarti mereka, bukan begitu, Jack?
May the angels bear me witness, I am asking
Semoga para malaikat memberi saya kesaksian, saya bertanya
Your forgiveness in this letter edged in black.”
Pengampunan Anda dalam surat ini beringsut hitam. “