MERPATI:
This one is a short rendition in which me and pianist mate of mine
Ini adalah rendition singkat di mana saya dan pasangan pianis saya
by the name of Prince Paul… I shall not relieve I mean reveal my
dengan nama Pangeran Paul … saya tidak akan meringankan maksud saya mengungkapkan saya
identity…
identitas…
(Girl in background: That's not funny.)
(Gadis di latar belakang: Itu tidak lucu.)
So I think we shall begin like this. Are you ready Prince Paul?
Jadi saya pikir kita akan mulai seperti ini. Apakah Anda siap Pangeran Paul?
You're fuckin' us up man!
Kamu fuckin ‘kita up man!
PAUL: My playin's good man!
PAUL: Orang baik saya bermain!
DOVE: Fuckin' us up man! As we begin again… rude interruption from
DOVE: Fuckin ‘us up man! Seperti kita mulai lagi … interupsi kasar dari
our audience…
pendengar kami …
(Background laughter)
(Tawa latar belakang)
Here we go.
Kita mulai.
Oh Johnny
Oh Johnny
You got a bullet in your forehead, boy
Anda mendapat peluru di dahimu, Nak
Don't you understand, you dead
Tidakkah kamu mengerti, kamu sudah mati
Buried six feet under the concrete
Dikubur enam kaki di bawah beton
Ooh-aww-oh
Ooh-semuanya-oh
That's the noise he made when he got shot
Itulah suara yang dia buat saat dia tertembak
But Johnny's still dead
Tapi Johnny masih mati
Still dead
Masih mati
Thought about his mama
Pemikiran tentang ibunya
Thought about his father Josephine
Pemikiran tentang ayahnya Josephine
Nobody could help the boy when he hit the concrete
Tidak ada yang bisa menolong anak laki-laki itu saat dia memukul beton
Ooh-aww-oh
Ooh-semuanya-oh
The last words said by Johnny
Kata-kata terakhir yang diucapkan Johnny
But now he's six feet under and he's dead
Tapi sekarang dia enam kaki di bawah dan dia sudah mati
Our next song we'll play is called Jenifa, we'll be back in a minute.
Lagu kami selanjutnya yang akan kami mainkan disebut Jenifa, kami akan kembali sebentar lagi.