(Wayne / Morris)
(I don’t want to see tomorrow,
(Saya tidak ingin melihat besok,
unless I see it with you.)
kecuali jika saya melihatnya bersama Anda.)
Tomorrow, so they say
Besok, begitulah yang mereka katakan
Will be a lovely day,
Akan menjadi hari yang indah,
A bright new sun will suddenly break through,
Sebuah matahari baru yang terang akan tiba-tiba menerobos,
But I don’t want to see tomorrow,
Tapi aku tidak ingin melihat besok,
Unless I see it with you.
Kecuali aku melihatnya bersamamu.
Tomorrow, so I hear
Besok, jadi saya dengar
The clouds will disappear,
Awan akan hilang,
The door to happiness will open wide.
Pintu kebahagiaan akan terbuka lebar.
But I don’t want to see tomorrow,
Tapi aku tidak ingin melihat besok,
Unless you’re there by my side.
Kecuali kau ada di sisiku.
Don’t want to walk alone,
Tidak mau berjalan sendiri,
Don’t want to dream alone,
Tidak mau bermimpi sendiri,
Just want you close to my heart.
Hanya ingin kau dekat dengan hatiku.
For if your love is gone,
Karena jika cintamu hilang,
How can I face the dawn of
Bagaimana saya bisa menghadapi fajar
Sunday, or Monday?
Minggu, atau Senin?
I just can’t face one day…
Aku tidak bisa menghadapi suatu hari …
Until you say you’re mine,
Sampai kau bilang kau milikku,
Oh, darling, please be mine
Oh, Sayang, tolong jadilah milikku
And make each bright tomorrow young and new.
Dan buatlah setiap hari cerah besok muda dan baru.
But I don’t want to face tomorrow
Tapi aku tidak ingin menghadapi besok
Unless I see it with you.
Kecuali aku melihatnya bersamamu.
(Tomorrow, so I hear
(Besok, jadi saya dengar
The clouds will disappear,
Awan akan hilang,
The door to happiness will open wide.)
Pintu kebahagiaan akan terbuka lebar.)
But I don’t want to see tomorrow,
Tapi aku tidak ingin melihat besok,
Unless I see it with you.
Kecuali aku melihatnya bersamamu.