Hampir tidak ada yang mengguncang saya.
I’ll admit tonight i’m scared, scared to death.
Kuakui malam ini aku takut, takut mati.
All this talk of leavin’,
Semua pembicaraan tentang leavin ‘ini,
Walkin’ away from love we’ve shared takes my breath.
Walkin ‘dari cinta yang telah kami bagikan membuatku terharu.
I could find the strength within myself.
Saya bisa menemukan kekuatan di dalam diri saya.
But i don’t wanna be that strong.
Tapi aku tidak ingin menjadi yang kuat.
I don’t wanna know that feeling,
Saya tidak ingin tahu perasaan itu,
Of barely hangin on while my broken heart is healing.
Hampir tidak hangin sementara hati patah hati saya adalah penyembuhan.
I know the hands of time would hold me until all the hurt is gone.
Aku tahu tangan waktu akan menahanku sampai semua luka itu hilang.
I could make it on my own,
Aku bisa membuatnya sendiri,
But i don’t wanna be that strong.
Tapi aku tidak ingin menjadi yang kuat.
I could hold my head up.
Aku bisa mengangkat kepalaku.
I could keep the tears inside for a while.
Aku bisa menahan air mata sebentar.
Fill the anxious days.
Isi hari cemas.
Somehow face the lonely nights for a while.
Entah bagaimana menghadapi malam yang sepi untuk sementara waktu.
When I need to I could even force a smile.
Bila perlu, aku bahkan bisa memaksakan senyum.
But i don’t wanna be that srong.
Tapi aku tidak ingin menjadi srong itu.
I don’t wanna know that feeling,
Saya tidak ingin tahu perasaan itu,
Of barely hanging on while my broken heart is healing.
Hampir tidak tergantung sementara hati patah hati saya adalah penyembuhan.
I know the hands of time would hold me until all my hurt is gone.
Saya tahu tangan waktu akan menahan saya sampai semua luka saya hilang.
I could make it on my own,
Aku bisa membuatnya sendiri,
But I don’t wanna be that strong.
Tapi aku tidak ingin menjadi yang kuat.