Ini adalah kisah sedih tentang seekor rusa dan seorang pria
A romantic scene from a lullaby.
Sebuah adegan romantis dari sebuah lagu pengantar tidur.
In a clearing green, where his eyes met mine.
Di tempat terbuka hijau, di mana matanya bertemu denganku.
I was frozen motion. Oh! His bow was raised.
Aku adalah gerakan beku. Oh! Busurnya terangkat.
Then the fleeting notion-that my life he’d save.
Lalu gagasan singkatnya-bahwa hidupku akan dia selamatkan.
But I saw it coming, flying through the air.
Tapi aku melihatnya datang, terbang di udara.
Feathered backside humming. Miss me, hit me where
Bagian belakang bersalju berbulu. Miss saya, memukul saya di mana
Where it will only hurt me, not a mortal wound.
Dimana itu hanya akan menyakitiku, bukan luka fana.
Leave me lying dirty, someone would find me soon.
Biarkan aku berbaring kotor, seseorang akan segera menemukanku.
I have never felt like this before.
Saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.
Felt my body sinking to the grassy floor
Merasa tubuhku tenggelam ke lantai berumput
I have never known a love like this.
Saya tidak pernah mengenal cinta seperti ini.
Felt the flaming arrows of the Hunter’s Kiss.
Meraba panah api Hunter’s Kiss.
My life is not mine.
Hidupku bukan milikku
Like a dog or a wife.
Seperti anjing atau istri.
He has taken his time.
Dia telah meluangkan waktunya.
He has taken my life.
Dia telah mengambil nyawaku.
I could see the steaming of his cloudy breath.
Aku bisa melihat hiruk pikuknya yang berawan.
No, I was not dreaming.
Tidak, saya tidak bermimpi.
I was next to death.
Aku di sebelah kematian.
As I lay there twitching, then my legs he tied.
Saat aku berbaring di sana berkedut, maka kakiku terikat.
There was nothing missing on the day I died.
Tidak ada yang hilang pada hari kematianku.
Chorus
Paduan suara
Chorus
Paduan suara