Betapa manisnya jawaban yang dibuat Echo
To music at night;
Untuk musik di malam hari;
When, rous’d by lute or horn, she wakes,
Saat, dengan suara lute atau klakson, dia terbangun,
And faw away, o’er lawns and lakes,
Dan pergi, halaman rumput dan danau,
Goes answering light.
Menuju lampu jawab.
Yet love hath echoes truer far,
Namun cinta telah bergema jauh lebih jauh,
And far more sweet,
Dan jauh lebih manis,
Then e’er beneath the moonlight’s star,
Lalu di bawah bintang sinar bulan,
Of horn, or lute, or soft guitar,
Dari tanduk, atau kecapi, atau gitar lembut,
The songs repeat.
Lagu-lagunya diulang.
‘Tis when the sigh, in youth sincere,
Saat saat mendesah, di masa muda yang tulus,
And only then,
Dan baru saat itu,
The sigh, that’s breath’d for one to hear,
Yang menghela napas, itulah nafas yang bisa didengar seseorang,
Is by that one, that only dear,
Apakah dengan itu, itu hanya sayang,
Breath’d back again.
Nafas kembali lagi.
Again, again, again, …
Sekali lagi, lagi, lagi, …