Dia tumbuh dalam satu waktu,
When a third-grade education,
Saat mengikuti pendidikan kelas tiga,
Was all the school you needed,
Apakah semua sekolah yang Anda butuhkan,
To work the family farm.
Bekerja di peternakan keluarga.
He’d take time off on Sunday,
Dia akan beristirahat pada hari Minggu,
Him and all his family,
Dia dan seluruh keluarganya,
warm a pew,
hangat bangku,
And give thanks to the Lord.
Dan bersyukurlah kepada Tuhan.
There was no gray, only black and white.
Tidak ada abu-abu, hanya hitam dan putih.
Didn’t need no-one to tell him,
Tidak perlu ada orang untuk memberitahunya,
What was wrong or right.
Apa yang salah atau benar
‘Cause he had God, Family, and Country.
Karena dia memiliki Tuhan, Keluarga, dan Negara.
He set aside his plow,
Dia menyisihkan bajaknya,
In early 1940,
Pada awal 1940,
Said goodbye to his small town,
Mengucapkan selamat tinggal ke kota kecilnya,
And put on the Army green.
Dan kenakan hijau Angkatan Darat.
Hard Times on the front lines,
Hard Times di garis depan,
Writin’ letters on wet paper,
Surat-surat Writin ‘di atas kertas basah,
Not one word about the awful things he’d seen.
Tidak ada satu kata pun tentang hal-hal mengerikan yang dilihatnya.
His was a generation,
Nya adalah satu generasi,
That answered without question.
Itu menjawab tanpa pertanyaan.
They knew they had to win,
Mereka tahu mereka harus menang,
‘Cause they were fightin’ for…
Karena mereka bertengkar karena …
God, Family, and Country.
Tuhan, Keluarga, dan Negara.
On the coffee table,
Di atas meja kopi,
Sits the family Bible,
Duduklah dalam Alkitab keluarga,
Where just last year he added,
Dimana baru tahun lalu ia menambahkan,
A little boy to the family tree.
Anak kecil ke pohon keluarga.
There’s the folded flag they gave us,
Ada bendera terlipat yang mereka berikan pada kami,
On the day he left us.
Pada hari dia meninggalkan kami.
But the thing that I remember most,
Tapi hal yang paling kuingat,
Is the way that he…
Apakah cara dia …
Believed…
Diyakini …
In God, Family, and Country…
Dalam Tuhan, Keluarga, dan Negara …
Ohhh, we’ve got God…
Ohhh, kita punya Tuhan …
Family…
Keluarga…
And Country…..
Dan Negara …..