Apa kepercayaan pada dunia yang mandiri?
what's worth when a skewed view is all I've held
apa yang pantas bila pandangan miring adalah semua yang saya pegang
anchored here I plea for embrace
berlabuh di sini aku mohon untuk dipeluk
alone I'm here, with none to give me my place
sendirian aku di sini, dengan tidak ada yang memberiku tempatku
they've said once and time again
mereka sudah berkata berkali-kali
how life is in some master plan
bagaimana hidup dalam beberapa rencana induk
but dreams still speak of death
tapi mimpi masih berbicara tentang kematian
and life still rots of yesterdays left
dan hidup masih membusuk kemarin kemarin
cauterized – the part of me manned lust for life
Kauterisasi – bagian dari diriku berawak nafsu untuk hidup
beheaded – the life inside once drove the man alive
dipenggal – kehidupan di dalam sekali mengusir orang itu hidup
inside the faulting dusted hide
di dalam sarang debu yang disiram
beside lies the wretched face of what was my faith
Di samping letak wajah malang dari apa yang menjadi keyakinan saya
in man in truth in all sacred things but me
dalam diri manusia dalam segala hal yang suci tapi aku
and who am I ? a speck of fecal spirit fallen- death
dan siapakah aku? setitik semangat tumbuk jatuh-maut
so here I voice a void of spending useless word
jadi di sini saya menyuarakan kekosongan kata-kata yang sia-sia belaka
and here I lie among? – alone – in waste
dan di sinilah aku berbaring di antara? – sendiri – dalam limbah
torn from the hands of giving men
robek dari tangan memberi pria
the rest are born to take and waste our life
Sisanya lahir untuk mengambil dan menyia-nyiakan hidup kita
the arch does break and fallen are we who dared
lengkungan yang pecah dan jatuh adalah kita yang berani
to breach the shells of self-deceit and flee the call – subjective retreat
untuk melanggar kerang dari penipuan diri dan melarikan diri dari panggilan – retret subjektif
this rhyme of living lies in hindered sight of dreaming right to
sajak hidup ini terletak pada pandangan penglihatan yang tidak tepat
living life as if it were real as if we minded
Hidup seolah-olah itu nyata seolah-olah kita keberatan
integrity as if all that I showed were to be replaced
integritas seolah semua yang saya tunjukkan harus diganti
with what I really was to be?
dengan apa aku sebenarnya?
before the storm of life killed what (I thought) was truth
sebelum badai kehidupan membunuh apa yang saya pikir kebenaran
I did spit on lesser men who lived to take and make for their own
Saya meludahi orang-orang yang lebih rendah yang hidup untuk mengambil dan membuat untuk mereka sendiri
then life itself looked me in the face and took my faith
maka kehidupan itu sendiri menatap wajah saya dan mengambil iman saya
is there some chance I'm alone in my empty way?
apakah ada kemungkinan saya sendirian dengan cara saya yang hampa?