Gratis saja. Lampu putih yang mendadak menyala.
Bottle on the night stand.
Botol di malam hari berdiri.
I count disasters on my free hand now.
Saya menghitung bencana di tangan bebas saya sekarang.
Run for cover there’s a big on e coming.
Jalankan untuk cover ada yang besar di e coming.
You’ll be lucky if you’re at ground zero.
Anda akan beruntung jika berada di ground zero.
You’ll be lucky if it’s got your number.
Anda akan beruntung jika ada nomor Anda.
No one said that this life was easy.
Tidak ada yang mengatakan bahwa hidup ini mudah.
Did that no one ever live a life this hard?
Apakah tidak ada yang pernah menjalani hidup ini dengan susah payah?
It gets hard. The bills are scattered in the yard.
Ini menjadi sulit. Tagihannya tersebar di halaman.
Ashtray monument. A life spent waiting in cement.
Monumen asbak Hidup yang dihabiskan menunggu di semen.
After all, it’s not that bad.
Lagi pula, itu tidak seburuk itu.
I still have pictures.
Aku masih punya foto.
I look back at all the things that we once did.
Saya melihat kembali semua hal yang pernah kita lakukan.
You said, “I love you.”
Anda berkata, “Saya mencintaimu.”
I guess you did.
Saya kira Anda melakukannya.
Remember our life.
Ingat hidup kita
I did the dishes while you read out loud.
Aku mencuci piring saat membacakannya keras-keras.
Best friends, strangers now.
Teman terbaik, orang asing sekarang
Were our kids all we could call common ground.
Apakah anak-anak kita semua bisa kita sebut kesamaan.