Crow tua menangis peringatan pertama
The rumbling frozen ground the last.
Tanah beku yang gemuruh itu yang terakhir.
Hooves thundering on the three feet snow,
Badai gemuruh di atas salju setinggi tiga kaki,
The icy dawn yet to begin.
Es subuh harus dimulai.
Bursting through the icy morning four times five black shadows ahorse.
Meledak menembus pagi yang dingin empat kali lima bayangan hitam.
Steel glimmering in the awakening sun's light,
Baja berkilauan dalam cahaya matahari yang terbangun,
And blood colours the white snow red.
Dan warna darah merah salju putih.
Cries echo through the dark deep woods.
Teriakan bergema melalui hutan dalam yang gelap.
Open wounds steam in the cold morning air,
Buka luka uap di udara pagi yang dingin,
And the new day was greeted with a burden
Dan hari baru disambut dengan beban
both raped and dead.
keduanya diperkosa dan mati.
Long scalps hung by the old twin headed Beast's standard black.
Kerudung panjang digantungi standar hitam berkepala tua berkepala biru.
Women and children brought far north into the land of no turning back
Wanita dan anak-anak dibawa jauh ke utara ke tanah tanpa dipalingkan kembali
The burning village spread by the wind across the tundra
Desa yang terbakar terbentang oleh angin melintasi tundra
Cry old Crow cry.
Cry old Crow menangis.
Long tall beautiful people fallen lifeless to the ground
Orang-orang cantik yang tinggi jatuh tak bernyawa
Headless scattered still graceful bodies.
Tubuh tanpa kepala tanpa kepala tanpa anggun.
Blood coloured the white snow all around.
Darah mewarnai salju putih di sekelilingnya.
Through the dark deep woods to the mountains towering to the sky
Melalui hutan dalam gelap ke pegunungan menjulang tinggi ke langit
The wind carries the quest for revenge and the tale of Blood on Ice.
Angin membawa usaha untuk membalas dendam dan kisah Darah di Es.
The Eternal deep dark Woods…
Abadi dalam gelap Woods …
Late daytime…
Siang akhir …