Kamu dulu
my one companion
satu teman saya
you were all
kamu semua
that mattered
itu penting
You were once
Kamu dulu
a friend and father –
seorang teman dan ayah –
then my world
maka dunia saya
was shattered
hancur berantakan
Wishing you were
Semoga kamu
somehow here again
entah bagaimana disini lagi
wishing you were
berharap kau
somehow near
entah bagaimana dekat
Sometimes it seemed
Terkadang sepertinya
if I just dreamed,
jika saya hanya bermimpi,
somehow you would
entah bagaimana Anda akan
be here
berada di sini
Wishing I could
Semoga aku bisa
hear your voice again
dengarkan suaramu lagi
knowing that I
mengetahui bahwa aku
never would
tidak akan pernah
Dreaming of you
Memimpikanmu
won't help me to do
tidak akan membantu saya untuk melakukannya
all that you dreamed
semua yang kamu impikan
I could
saya bisa
Passing bells
Melewati lonceng
and sculpted angels,
dan malaikat terpahat,
cold and monumental,
dingin dan monumental,
seem, for you,
tampaknya, untuk Anda,
the wrong companions –
teman yang salah –
you were warm and gentle
kamu hangat dan lembut
Too many years
Terlalu banyak tahun
fighting back tears
melawan air mata
Why can't the past
Mengapa tidak bisa masa lalu?
just die?
mati saja?
Wishing you were
Semoga kamu
somehow here again
entah bagaimana disini lagi
knowing we must
tahu kita harus
say goodbye
katakan selamat tinggal
Try to forgive
Cobalah untuk memaafkan
teach me to live
ajari aku untuk hidup
give me the strength
beri aku kekuatan
to try
untuk mencoba
No more memories,
Tidak ada lagi kenangan,
no more silent tears
tidak ada lagi air mata yang sunyi
No more gazing across
Tidak lagi menatap
the wasted years
tahun terbuang
Help me say
Tolong saya katakan
goodbye.
Selamat tinggal.