Terjemahan Lirik - Lagu War Widow

'Twas with a heart of leaden woe
‘Twas dengan hati celakalah timah
Poor Alphonze went to war;
Alfonze yang malang pergi berperang;
And though it's true he did not know
Dan meskipun memang benar dia tidak tahu
What he was fighting for,
Apa yang dia perjuangkan,
He grieved because unto Marie
Dia berduka karena kepada Marie
He'd been but three weeks wed:
Dia baru tiga minggu menikah:
Tough luck! Another three and he
Keberuntungan yang sulit Tiga lainnya dan dia
Was listed with the dead.
Apakah terdaftar dengan orang mati.


Marie was free if she would fain
Marie bebas jika dia fain
Another spouse to choose;
Pasangan lain untuk dipilih;
But if she dared to wed again
Tapi kalau dia berani menikah lagi
Her pension she would lose.
Pensiunnya dia akan kalah.
And so to mourn she did prefer,
Jadi untuk berduka dia lebih memilih,
And widow to remain,
Dan janda tetap tinggal,
Like many dames whose husbands were
Seperti banyak dames yang suaminya
Accounted with the slain.
Disertakan dengan yang terbunuh.


Yet she was made for motherhood
Namun dia dibuat untuk menjadi ibu
With hips and belly broad,
Dengan pinggul dan perut yang lebar,
And should have born a bonny brood
Dan seharusnya lahir seekor anak sungai yang bonny
To render thanks to God.
Berkat syukur kepada Tuhan.
Ah! If with valour Alphonze hadn't
Ah! Jika dengan Valor Alphonze tidak melakukannya
Fallen in the fray,
Jatuh dalam keributan,
Proud Marie would have been a glad
Bangga Marie pasti senang
Great grandmother today.
Nenek besar hari ini


Yet maybe it is just as well
Namun mungkin juga begitu
She has not bred her kind;
Dia tidak membesarkan jenisnya;
The ranks of unemployment swell,
Tingkat pengangguran membengkak,
And flats are hard to find.
Dan flat sulit ditemukan.
For every year the human race
Untuk setiap tahun umat manusia
Richly we see increase,
Kaya kita lihat kenaikannya,
And wonder how they'll find a place …
Dan bertanya-tanya bagaimana mereka akan menemukan tempat …
Well, that's the curse of Peace.
Nah, itulah kutukan Damai.


So let us hail the gods of war
Jadi marilah kita memanggil dewa-dewa perang
With joy and jubilation,
Dengan sukacita dan kegembiraan,
Who favour foolish mankind for
Siapa yang mendukung umat manusia yang bodoh
They prune the population;
Mereka memangkas populasi;
And let us thank the hungry guns
Dan izinkan kami berterima kasih pada senjata-senjata yang lapar itu
Forever belching doom,
Selamanya bersendawa,
That slaughter bloodily our sons
Pembantaian itu membatik anak-anak kita
To give us elbow room.
Memberi kami ruang siku.