Mata Anda mendorong pecahan kaca untuk mengurangi pertahanan saya
I never thought I'd feel this way – memories haunting every breath
Saya tidak pernah berpikir akan merasakan hal ini – kenangan menghantui setiap napas
it frightens me to know I can never be rid of you
Saya takut mengetahui bahwa saya tidak akan pernah bisa terbebas dari Anda
after a year, you still stir something in me
Setelah satu tahun, Anda masih mengaduk sesuatu dalam diri saya
the hate has faded but the disgust remains.
kebencian telah memudar namun jijik tetap ada.
I recall when only warmth and acceptance filled your eyes.
Saya ingat ketika hanya kehangatan dan penerimaan memenuhi matamu.
If I could understand – what turned you against me
Jika saya bisa mengerti – apa yang membuat Anda melawan saya
if I could just understand – what hardened your stare into scorn
jika saya bisa mengerti – apa yang mengeraskan tatapan Anda menjadi cemoohan
what was it worth to you – to turn me inside out?
apa itu layak untuk Anda – untuk mengubah saya keluar?
You became he that we hated – left me with scarlet eyes
Anda menjadi dia yang kita benci – meninggalkan saya dengan mata merah
and an empty chest – its been a year and I still feel nauseous
dan sebuah peti kosong – sudah setahun dan saya masih merasa mual
brown eyes cut into me – parting once friendly flesh
mata coklat memotong ke saya – perpisahan sekali daging yang ramah
I burned your pictures away – but I can't stop remember when
Saya membakar foto Anda – tapi saya tidak bisa berhenti mengingat kapan
the city has not felt the same since
Kota ini belum pernah merasakan hal yang sama
though your stare has hardened – this cold contempt makes me wonder
Meskipun tatapanmu mengeras – penghinaan dingin ini membuatku bertanya-tanya
could an ounce of guilt boil in your blood?
Bisakah satu ons rasa bersalah mendidih dalam darahmu?
This blood we shared – seeps from an ever present truth
Darah yang kita bagi – merembes dari kebenaran yang selalu ada
a missing piece of my past – still makes me crawl the other way
bagian yang hilang dari masa laluku – masih membuatku merangkak ke arah lain
no I can't forgive – as you embody my regret
Tidak, saya tidak bisa memaafkan – saat Anda mewujudkan penyesalan saya
you are the living proof – that I'll never ever trust again
Anda adalah bukti hidup – bahwa saya tidak akan pernah percaya lagi
I never really told you what you had meant to me
Saya tidak pernah benar-benar memberi tahu Anda apa yang Anda maksudkan untuk saya
ere my lungs met the ire of your voracious mouth.
Di situlah paru-paruku bertemu dengan kemarahan mulutmu yang rakus.
So now I walk alone through the ashes of our ties.
Jadi sekarang saya berjalan sendiri melalui abu ikatan kita.
My mind flooding with memories of endless summer drives.
Pikiran saya membanjiri kenangan akan dorongan musim panas yang tiada akhir.
I'd love to talk with you to fully understand
Saya ingin berbicara dengan Anda untuk benar-benar mengerti
what finally drove you to this choice – to smash my heart
apa yang akhirnya mengantarmu ke pilihan ini – untuk menghancurkan hatiku
but some things are better left unsaid.
tapi ada beberapa hal yang lebih baik dibiarkan tak terucapkan.