Saya tidak akan pernah melupakan jalannya ke stasiun,
Me with your suitcase being brotherly strong.
Saya dengan koper Anda menjadi saudara kuat.
And trying to make light of the whole situation,
Dan mencoba menerangi keseluruhan situasi,
In mild conversation we moved through the throng,
Dalam percakapan ringan kami bergerak melalui kerumunan,
And above all the roar of the town was the blue sky,
Dan di atas semua raungan kota itu langit biru,
I could here the birds singing for the joy of the day
Aku bisa disini burung-burung bernyanyi untuk kegembiraan hari ini
And there was no support from the city forthcoming,
Dan tidak ada dukungan dari kota yang akan datang,
No sympathy numbing your going away.
Tidak ada simpati yang mematikan Anda pergi.
It’s hard to say goodbye.
Sulit untuk mengucapkan selamat tinggal.
And there was you with your bright eyes and best dress for travelling
Dan ada Anda dengan mata cerah dan gaun terbaik untuk bepergian
And me in my work clothes, unshaven and plain,
Dan saya dalam pakaian kerja saya, tidak bercukur dan polos,
Oh, I fully intended to put in the half day,
Oh, saya benar-benar berniat untuk memasukkan setengah hari,
But my good intentions went with you on the train.
Tapi niat baik saya ikut dengan Anda di kereta.
And I never looked back as the train left the station,
Dan saya tidak pernah melihat ke belakang saat kereta meninggalkan stasiun,
Crossed over the road and walked into the park,
Melintasi jalan dan masuk ke taman,
And there in a bar an old man was singing,
Dan di sebuah bar seorang tua sedang bernyanyi,
And I sat there drinking until it got dark.
Dan aku duduk disana minum sampai hari gelap.
And outside the trees they grew starlings like apples,
Dan di luar pepohonan mereka tumbuh seperti apel,
Their hustle and chatter not dampened by the rain.
Hiruk pikuk dan obrolan mereka tidak dibasahi oleh hujan.
That washed down the pavements and into the gutters,
Itu membasahi trotoar dan masuk ke selokan,
That soaked through my clothes as I set out again,
Yang membasahi pakaian saya saat saya berangkat lagi,
And above me the stars were all hidden by rain clouds,
Dan di atasku bintang-bintang disembunyikan oleh awan hujan,
The song of the old man still locked in my brain,
Lagu orang tua masih terkunci di otak saya,
And all emigration, the curse of a nation
Dan semua emigrasi, kutukan sebuah bangsa
The setting now fitting his sad sweet refrain.
Pengaturan sekarang pas dengan refrain manisnya yang menyedihkan.