Untuk melihat dunia dengan mata yang lemah,
if everybodies mind is paralyzed by thumping lies.
Jika setiap pikiran orang lumpuh karena berdebar-debar.
Looking in the face of their fake savior,
Melihat wajah juru selamat palsu mereka,
this assassin of humanity, without respect, without fear.
Pembunuh kemanusiaan ini, tanpa rasa hormat, tanpa rasa takut.
Wee see the awful thoughts behind his golden words,
Wee melihat pikiran mengerikan di balik kata-kata emasnya,
we hear the coming doom,
kita mendengar malapetaka yang akan datang,
there will be no paradise you’ll never rule the few upright,
tidak akan ada firdaus yang tidak akan pernah Anda setujui sedikit tegak,
the few, who think and act.
sedikit, yang berpikir dan bertindak.
It’s far beneath this nation’s dignity who walk the tyrant’s way.
Ini jauh di bawah martabat bangsa ini yang berjalan dengan cara tiran.
Refuse to close our eyes, refuse to follow them,
Menolak untuk menutup mata kita, menolak untuk mengikuti mereka,
never sacrifice our animus.
tidak pernah mengorbankan animus kita
We are no army they could fight against;
Kami bukan tentara yang bisa mereka lawan;
we are the poisoned youth, that still remembers liberty,
kita adalah pemuda beracun, yang masih mengingat kebebasan,
that still his thinking free.
Itu masih pemikirannya bebas.
You didn’t trample all the flowers before they spread their seeds.
Anda tidak menginjak-injak semua bunga sebelum menyebarkan benih mereka.