Tidak ada belas kasihan saat aku melewati mataku di gurun ini dengan tak percaya.
Disappointment slaps me in the face, I lose my ability to speak.
Kekecewaan menampar wajah saya, saya kehilangan kemampuan berbicara.
This thoughtless acceptance, this absolute horror.
Penerimaan tanpa berpikir ini, horor mutlak ini.
And now I watch it pull you in.
Dan sekarang aku melihatnya menarikmu masuk
Eyes once filled with passion, existing for the moment never taking in acknowledgement of self respect.
Mata sekali dipenuhi gairah, yang ada saat ini tidak pernah mengambil pengakuan atas harga diri.
Morals decay, I turn and walk the other way in rage but never forgetting how easily you turned into what I hate.
Peluruhan moral, saya berbalik dan berjalan ke arah lain dengan marah tapi tidak pernah lupa betapa mudahnya Anda berubah menjadi apa yang saya benci.