Dingin, musim dingin yang dalam memberdayakan bentang alam
And the skyline dip his dress in deep blood
Dan cakrawala mencelupkan bajunya dalam darah yang dalam
A grumbling sound penetrate through the clouds
Suara gerutuan menerobos menembus awan
Of the warriors who once exist.. the great… “one” gods!
Dari para pejuang yang dulu ada .. hebat … “satu” tuhan!
A flame – red shadow cover the mountains
Sebuah api – bayangan merah menutupi pegunungan
And clouds of fire roll over the sky
Dan awan api meluncur di atas langit
Thundering hooves breaks through the front
Telapak gemuruh menerobos bagian depan
In a world, were dreams, and faith every day.. “die!”
Di dunia, ada mimpi, dan iman setiap hari .. “mati!”
A deafening hoarse laugh resounded in the valleys
Tawa serak yang memekakkan telinga terdengar di lembah
And the births grew damp, as tremble the earth
Dan kelahirannya menjadi lembab, seperti gemetar di bumi
Oh, hear me my gods of splendid exist
Oh, dengarkan aku allahku yang indah ada
By the swords I will tell you allone my life’s glorious.. “words!”
Dengan pedang aku akan memberitahumu seumur hidupku yang mulia .. “kata-kata!”
Chilling rope clean refresh wind and face
Memuturkan tali bersih menyegarkan angin dan wajah
And the birth betray the mourning i’d heard
Dan kelahirannya mengkhianati berkabung yang pernah kudengar
In the campfire choke on the smoke the last glow
Di dalam api unggun tersedak asap yang terakhir bersinar
And the sun sends the first rays the lord reflected in thy.. “sword!”
Dan matahari mengirimkan sinar pertama yang Tuhan nyatakan di dalam dirimu .. “pedang!”