Sekarang ada saat ketika mereka biasa mengatakannya
That behind every – “great man.”
Itu di balik setiap – “orang hebat.”
There had to be a – “great woman.”
Pasti ada – “wanita hebat.”
But in these times of change you know
Tapi di saat perubahan ini Anda tahu
That it’s no longer true.
Itu tidak lagi benar.
So we’re comin’ out of the kitchen
Jadi kita keluar dari dapur
‘Cause there’s somethin’ we forgot to say to you (we say)
Karena ada sesuatu yang kita lupa katakan kepada Anda (kita katakan)
Sisters are doin’ it for themselves.
Para suster melakukannya untuk diri mereka sendiri.
Standin’ on their own two feet.
Berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri.
And ringin’ on their own bells.
Dan ringin ‘di lonceng mereka sendiri.
Sisters are doin’ it for themselves.
Para suster melakukannya untuk diri mereka sendiri.
Now this is a song to celebrate
Sekarang ini adalah sebuah lagu untuk dirayakan
The conscious liberation of the female state!
Pembebasan sadar dari negara wanita!
Mothers – daughters and their daughters too.
Ibu – anak perempuan dan anak perempuan mereka juga.
Woman to woman
Wanita untuk wanita
We’re singin’ with you.
Kami bernyanyi ‘bersamamu.
The “inferior sex” got a new exterior
“Seks inferior” mendapat eksterior baru
We got doctors, lawyers, politicians too.
Kami punya dokter, pengacara, politisi juga.
Everybody – take a look around.
Semua orang – lihat-lihat.
Can you see – can you see – can you see
Dapatkah Anda melihat – dapat Anda lihat – dapat Anda lihat
There’s a woman right next to you.
Ada wanita di sebelahmu.
Chorus repeats.
Chorus mengulangi.
Now we ain’t makin’ stories
Sekarang kita tidak membuat cerita
And we ain’t layin’ plans
Dan kita tidak merencanakannya
‘Cause a man still loves a woman
Karena pria masih mencintai wanita
And a woman still loves a man
Dan seorang wanita masih mencintai seorang pria
(Just a same though)
(Sama saja meskipun)