Pengembaraan tak berujung ….. segudang kali
The soul has seen
Jiwa telah melihat
Through eyes of heaven
Melalui mata surga
The imperium of earth
Kekaisaran bumi
Nothing left to perceive
Tidak ada yang tersisa untuk dirasakan
Help me to escape from this existence
Bantu aku untuk melepaskan diri dari keberadaan ini
I yearn for an answer… can you help me ?
Aku merindukan jawaban … bisakah kau membantuku?
I¹m drowning in a sea of abused visions and shattered dreams
Saya tenggelam dalam lautan visi yang disalahgunakan dan mimpi hancur
In somnolent illusion… I¹m paralysed
Dalam ilusi mengantuk … saya lumpuh
Infinity distraction……
Infinity gangguan ……
A pious human disorder
Kelainan manusia yang saleh
Blind to passage of souls
Buta untuk bagian jiwa
Conclusion from one remembrance
Kesimpulan dari satu ingatan
Help me to escape…..
Bantu aku untuk melarikan diri …..
Transfixed… I gaze through my window at a world lying under a shroud of frost. In a
Terpaku … Aku menatap melalui jendela di dunia yang terbaring di bawah selembar embun beku. Di sebuah
forlorn stupor I feel the burning of staring eyes, yet no-one is here. Detached from reality,
Pingsan sedih aku merasakan terbara mata yang menatap, namun tidak ada orang di sini. Terpisah dari kenyataan,
in the knowing of dreams, we know the entity of ensuing agony waits to clasp us in its cold
Dalam mengetahui mimpi, kita tahu bahwa entitas dari penderitaan yang terjadi menunggu kita untuk memahami kita dalam kedinginan
breast, in an empty room. We awake and it¹s true. I dreamt of the sun¹s demise, awoke
payudara, di ruangan kosong Kami terjaga dan itu benar. Aku mengimpikan kematian matahari dan kematian, terbangun
to a bleak morning. In the emptiness I beheld face for the dead light is a foretelling of
ke pagi yang suram Dalam kekosongan aku melihat wajah untuk cahaya mati adalah ramalan
what will be….. I saw a soul drift from life, through death, and arrive at Elysian fields in
apa yang akan terjadi ….. Saya melihat jiwa melayang dari kehidupan, melalui kematian, dan sampai di ladang Elysian di
welcoming song. Yet I stand in a dusk-filled room despondently watching the passing of a
menyambut lagu Namun, saya berdiri di sebuah ruangan penuh senja dengan sedih melihat kepergian seorang
kindred spirit… and there is no song… just a delusion of silence.
semangat bermutu … dan tidak ada nyanyian … hanya khayalan keheningan.