Terjemahan dan Arti Lirik Dan Fogelberg - Same Old Lang Syne

Met my old lover in the grocery store
Bertemu kekasih lama saya di toko bahan makanan
The snow was falling Christmas Eve
Salju turun malam Natal
I stole behind her in the frozen foods
Aku mencuri di belakangnya dalam makanan beku
And I touched her on the sleeve
Dan aku menyentuhnya di lengan baju
She didn't recognize the face at first
Awalnya dia sama sekali tidak mengenali wajahnya
But then her eyes flew open wide
Tapi kemudian matanya terbuka lebar
She went to hug me and she spilled her purse
Dia memelukku dan dia menumpahkan dompetnya
And we laughed until we cried.
Dan kami tertawa sampai kami menangis.


We took her groceries to the checkout stand
Kami membawa belanjaannya ke tempat kasir
The food was totalled up and bagged
Makanannya habis dan dikantongi
We stood there lost in our embarrassment
Kami berdiri di sana tersesat dalam rasa malu kami
As the conversation dragged.
Seiring pembicaraan diseret.
We went to have ourselves a drink or two
Kami pergi untuk minum satu atau dua
But couldn't find an open bar
Tapi tidak bisa menemukan bar terbuka
We bought a six-pack at the liquor store
Kami membeli enam bungkus di toko minuman keras
And we drank it in her car.
Dan kami meminumnya di mobilnya.


We drank a toast to innocence
Kami minum roti bakar untuk tidak bersalah
We drank a toast to now
Kami minum bersulang sekarang
And tried to reach beyond the emptiness
Dan mencoba meraih ke luar kekosongan
But neither one knew how.
Tapi tidak ada yang tahu caranya.


She said she'd married her an architect
Dia bilang dia sudah menikahi dia sebagai arsitek
Who kept her warm and safe and dry
Siapa yang membuatnya tetap hangat dan aman dan kering
She would have liked to say she loved the man
Dia ingin mengatakan bahwa dia mencintai pria itu
But she didn't like to lie.
Tapi dia tidak suka berbohong.
I said the years had been a friend to her
Kukatakan tahun-tahun itu adalah teman baginya
And that her eyes were still as blue
Dan matanya masih biru
But in those eyes I wasn't sure if I saw
Tapi di mata itu saya tidak yakin apakah saya melihat
Doubt or gratitude.
Keraguan atau syukur.


She said she saw me in the record stores
Dia bilang dia melihat saya di toko kaset
And that I must be doing well
Dan aku harus melakukannya dengan baik
I said the audience was heavenly
Saya mengatakan bahwa penonton itu surgawi
But the traveling was hell.
Tapi perjalanannya adalah neraka.


We drank a toast to innocence
Kami minum roti bakar untuk tidak bersalah
We drank a toast to now
Kami minum bersulang sekarang
And tried to reach beyond the emptiness
Dan mencoba meraih ke luar kekosongan
But neither one knew how.
Tapi tidak ada yang tahu caranya.


We drank a toast to innocence
Kami minum roti bakar untuk tidak bersalah
We drank a toast to time
Kami minum bersulang untuk waktu
Reliving in our eloquence
Menghidupkan kembali kefasihan kita
Another 'auld lang syne'…
Lain ‘auld lang syne’ …


The beer was empty and our tongues were tired
Bir kosong dan lidah kita lelah
And running out of things to say
Dan kehabisan kata-kata untuk diucapkan
She gave a kiss to me as I got out
Dia menciumku saat aku keluar
And I watched her drive away.
Dan aku melihat dia pergi.
Just for a moment I was back at school
Sejenak aku kembali ke sekolah
And felt that old familiar pain
Dan merasakan rasa sakit yang sudah tua itu
And as I turned to make my way back home
Dan saat aku berbalik untuk kembali ke rumah
The snow turned into rain
Salju berubah menjadi hujan