Oh, jalan cinta itu berbatu, dan sepi, dan sangat biru,
When the one you dream of, walks on ahead of you.
Bila yang Anda impikan, berjalanlah di depan Anda.
Well, I laughed the day she left me, said she'd come back in awhile,
Yah, aku tertawa saat dia meninggalkanku, bilang dia akan kembali sebentar lagi,
But for every inch I've laughed, I've cried a mile.
Tapi untuk setiap inci aku sudah tertawa, aku sudah menangis satu mil.
It's a mighty lonesome feeling, when you go to bed at night;
Ini adalah perasaan kesepian yang hebat, saat Anda tidur di malam hari;
And there's nothing but a memory, and a pillow on your right.
Dan tidak ada apa-apa selain kenangan, dan bantal di sebelah kananmu.
Oh, if men were born to suffer, then I guess I'm right in style,
Oh, jika pria terlahir untuk menderita, maka kurasa aku benar dalam gaya,
Cause for every inch I've laughed, I've cried a mile.
Sebab untuk setiap inci aku sudah tertawa, aku sudah menangis satu mil.
Well, I laughed and said a new love would be easy to find;
Yah, saya tertawa dan mengatakan bahwa cinta baru akan mudah ditemukan;
I was right, they're so easy, and all the wrong kind.
Aku benar, mereka begitu mudah, dan semuanya salah.
As I travel down life's highway, it hardly seems worthwhile,
Saat saya menyusuri jalan raya kehidupan, sepertinya tidak ada gunanya,
That for every inch I've laughed, I've cried a mile.
Itu untuk setiap inci yang pernah saya tawa, saya sudah menangis satu mil.
It's a mighty lonesome feeling, when you go to bed at night;
Ini adalah perasaan kesepian yang hebat, saat Anda tidur di malam hari;
And there's nothing but a memory, and a pillow on your right.
Dan tidak ada apa-apa selain kenangan, dan bantal di sebelah kananmu.
Oh, if men were born to suffer, then I guess I'm right in style,
Oh, jika pria terlahir untuk menderita, maka kurasa aku benar dalam gaya,
Cause for every inch I've laughed, I've cried a mile.
Sebab untuk setiap inci aku sudah tertawa, aku sudah menangis satu mil.