Dengan cara yang agung dia mencintaiku,
The way she holds me close to rest with me.
Cara dia menahanku untuk beristirahat bersamaku.
And to know she is my life to me,
Dan untuk mengetahui bahwa dia adalah hidupku bagiku,
My empty days are done, my running days are run.
Hari-hari kosongku sudah selesai, hari-hariku yang berantakan dijalankan.
For the first time I love the morning.
Untuk pertama kalinya aku suka pagi hari.
Burning sundowns, colored autumn trees,
Sundowns terbakar, pohon musim gugur berwarna,
Mountain rivers, country livers put my mind at ease.
Sungai gunung, hati negara membuat pikiranku tenang.
And to realize such perfect harmonies
Dan untuk mewujudkan harmoni sempurna tersebut
I’m standing in the dawn of a new day coming on.
Aku berdiri di awal hari baru datang.
And I’m looking for no tomorrow.
Dan aku tidak mencari hari esok.
I can still hear the lonely sound,
Aku masih bisa mendengar suara sepi,
The engines of the midnight freight train, northward bound.
Mesin kereta barang tengah malam, ke utara.
And to feel my life, my life slowly losing ground.
Dan untuk merasakan hidupku, hidupku perlahan kehilangan tanah.
I never quite understood, though I see it for the good.
Saya tidak pernah mengerti, meskipun saya melihatnya untuk kebaikan.
And it seems like I’ve just been dreaming.
Dan sepertinya aku baru saja bermimpi.
The way she holds me close to comfort me
Cara dia menahanku untuk menghiburku
My empty days are done, my running days are run.
Hari-hari kosongku sudah selesai, hari-hariku yang berantakan dijalankan.
And for the first time I love the morning,
Dan untuk pertama kalinya aku cinta pagi hari,
For the first time I love the morning,
Untuk pertama kalinya aku mencintai pagi hari,
For the first time,
Untuk pertama kalinya,
The first time.
Pertama kali.