Pagi cerah, naik.
Go over your lines.
Pergilah ke jalurmu
Iron your carefully crafted disguise.
Besi penyamaran dengan hati-hati.
We'd all like to sing.
Kami semua suka bernyanyi.
It's easy to sigh; to sprinkle a handful or plausible lies.
Sangat mudah untuk mendesah; untuk memercikkan segelintir atau masuk akal.
Our buildings will rise, poke out our own eyes.
Bangunan kita akan naik, menyodok mata kita sendiri.
Publicly smile and privately frown.
Publik tersenyum dan cemberut secara pribadi.
A weeping reprise.
Sebuah reprise menangis
Please hear my cries; I'd like to pull just this one building down.
Tolong dengar tangisanku; Saya ingin menarik bangunan yang satu ini saja.
So turn off the sky.
Jadi matikan langit.
Head in my hands.
Kepala di tanganku
Night keep me warm.
Malam membuatku hangat.
White window-sill.
Ambang jendela putih
Blinded by heart.
Dibutakan oleh hati.
Cut my hair short.
Potong rambutku pendek.
“Eyeless in Gaza with the slaves at the mill.”
“Tanpa ragu di Gaza bersama para budak di penggilingan.”