Arti dan Lirik - Convictions Of A Schoolyard Anarchist

We read their textbooks.
Kami membaca buku teks mereka.
With caution we flamed their pages burnt.
Dengan hati-hati kami menyalakan halaman mereka dibakar.
Suspecting who holds the pen.
Mencurigakan yang memegang pena.
Two sides to lies.
Dua sisi berbohong.
Two truths.
Dua kebenaran.
Imagine a curriculum that teaches kids to think instead of just be taught.
Bayangkan sebuah kurikulum yang mengajarkan anak untuk berpikir bukan sekedar diajarkan.
No wonder there are so many sleep in the streets:
Tak heran ada begitu banyak tidur di jalanan:
I thought lamb-chops was dead…1917 is still used to kill our hope.
Saya pikir daging domba sudah mati … 1917 masih digunakan untuk membunuh harapan kita.
Not that bull shit dictatorship.
Bukan itu kediktatoran banteng.
Secret police.
Polisi rahasia.
No justice no trials just suspect.
Tidak ada keadilan yang dicurigai.


A bullet branded authority.
Sebuah peluru berwibawa.
Five-hundred anarchists sitting on their knees (executed for what they believe).
Lima ratus anarkis duduk di atas lutut mereka (dieksekusi untuk apa yang mereka percaya).
That's not camaraderic to me.
Itu bukan camaraderic bagiku.
Our heroes pass we still cheer on.
Pahlawan kita lewat kita masih bersorak.
But were they really heroes?
Tapi apakah mereka benar-benar pahlawan?
Battle in the ukraine to control the party.
Pertempuran di Ukraina untuk mengendalikan partai.
Scare them subordiante: terror terror state inflicted.
Menakut mereka subordiante: teror teror negara yang ditimbulkan.


What is modern state terror?
Apa teror negara modern?
Bush and CNN.
Bush dan CNN.
He asked me if police and armed forces were mechanisms of minority rule.
Dia bertanya kepada saya apakah polisi dan angkatan bersenjata adalah mekanisme peraturan minoritas.
State control out of control.
Kontrol negara tidak terkendali.
She asked him if fear and propaganda always will drivert a people's revolt.
Dia bertanya kepadanya apakah ketakutan dan propaganda selalu akan mendorong pemberontakan rakyat.
History class's evil twin.
Kembar jahat kelas sejarah
Revolt. “Yeah…I may dream but at least I'm not dead like you.”
Memberontak. “Yeah … aku mungkin mimpi tapi setidaknya aku tidak mati sepertimu.”
They want fair reparations for history contested.
Mereka menginginkan reparasi yang adil untuk sejarah yang diperebutkan.
One students search for a fair historical document.
Seorang siswa mencari dokumen sejarah yang adil.